Ubud Dan Tahun - Tahun Pita Maha

Ubud Dan Tahun - Tahun Pita Maha telah banyak memberikan dorongan untuk selalu berkarya kepada seniman terkemuka Bali dari keberhasilan seni Ubud Gusti Lempad dengan daya tariknya yang mempesona orang asing di Bali.

Sejumlah seniman yang muncul di sekitar Ubud pada tahun 1930 an masih hidup pada masa akhir 1990 an seperti Ida Bagus Made Poleng yang berasal dari Peliatan yang belajar seni kepada ayahnya Ida bagus Kembeng.

Ida Bagus poleng ini salah satu karyanya adalah melukis latar hiasan yang menyerupai gunungan, sedangkan Ida Bagus Kembeng menggambar berdasar pengalamanya sebagai dalang, Dan karya lukisan gunungan tersebut adalah gunung jagad raya dari pagelaran wayang.

Ubud dan tahun - tahun Pita maha

Selain banyak kerabat yang menjadi seniman terkenal dari Tampaksiring juga dari ketiga putranya semuanya adalah seniman terkenal. Kembeng, dan kelompok yang dinamakan oleh John Darling yang juga merupakan seniman peralihan seperti I Made Garia (1898 - 1934) dengan melalui percobaanya yang mengesankan  seperti latar belakang yang gelap, gaya - gaya yang naif  serta sosok - sosok yang digambarkan dalam tata susun yang khas.

Seperti tokoh seniman Ida bagus Nadera yang berasal dari Bedulu hingga kini masih eksis melalui karya lukisanya. Dan di Ubud Anak Agung Sobrat dengan sepupunya. Seniman muda terkemuka pada tahun 1930 an adalah Anak gede Mregeg (1912) sedang di pengosekan.

I Gusti Kobot yang paling terkenal (1917), Ida Bagus Made menganggap seniman memiliki dua kehidupan, satu dunia nyata dan yang lainya adalah seni mereka. Dengan melalui alasan tersebut ia segan menjual karya yang kemudian akan menjadi dagangan semata.

Cokorda Oka Gambir (?- 1970) dari Peliatan merupakan tokoh kunci lain dalam perkembangan Ubud - Peliatan. Secara langsung bertalian darah dengan mereka dari kebanyakan seniman Ubud yang muncul setelah perang dunia II yang belajar pada yang lebih tua. Dan perlu untuk diketahui bahwa kelompok Ubud meliputi desa - desa yang tidak secara langsung menjadi bagian dari Ubud.

Mereka merupakan pendorong kemunculan gaya yang baru walaupun pernah ditegaskan bahwa Walter Spies dan Rudolf Bonner tidak pernah mencoba mempengaruhi anak didik mereka secara langsung. 

Seniman - seniman bali yang mengambil melalui keahlian mereka yang luar biasa dan mengambil melalui ilham dari akar tradisional, mereka meminjam tiga konsep dari Barat antara lain Subyek - subyek duniawi daripada keagamaan, perspektif dan trimatra.

Demikian Ubud dan Tahun - tahun Pita Maha semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel