Bentuk dan Fungsi Karawitan Sunda
Bentuk dan Fungsi Karawitan Sunda - Karawitan Sunda merupakan bentuk kesenian tradisional daerah Sunda. Perkembangan karawitan Sunda dipengaruhi oleh berbagai aspek sosial daerah setempat. Di runut dari sejarah istilah karawitan berasal dari Bahasa Jawa yang pada tahun 1920 istilah karawitan digunakan pada kursus gamelan yang ada di Keraton Surakarta. Baca Pengertian dan Pengelompokan Rumpun Waditra.
Bentuk Karawitan Sunda terbagi menjadi tiga, yaitu:
1. Karawitan Sekar (vokal) penyajianya berbentuk suara manusia atau vokal.
a. Sekar tandak atau penyajian lagu dan terkait dengan wiletan atau birama, seperti:
- Lagu panambih tembang sunda atau Cianjuran
- Lagu kawih atau kepesindenan
- Lagu pupuh sekar tandak.
b. Sekar Irama Merdika (instrumental) adalah sekar atau lagu yang dalam penyajianya terikat oleh wiletan dan birama.
- Lagu pupuh
- Lagu tembang sunda atau Cianjuran
- Lagu pupuh sekar irama Merdika
2. Karawitan Sekar Gending bentuk penyajianya dengan instrumen gamelan atau waditra, bentukya terbagi menjadi dua.
- Gending maat bebas adalah gending tersebut terikat oleh ketukan.
- Gending tandak dalam penyajianya bertempo ajeg.
3. Bentuk karawitan campuran atau perpaduan antara instrumen gamelan dengan vokal, penyajianya terbagi menjadi dua:
- Sekaran merupakan karawitan yang dalam penyajianya berupa campuran dan lebih menonjolkan sekarnya saja, misalnya : kliningan, celempungan.
- Sekar gending penyajian karawitan campuran dan saling mendukung antara sekar dengan gending, sehingga menjadi harmonis.
Fungsi Gending Karawitan Sunda
- Mengiringi sekar, misalnya , rampak sekar, anggana sekar dan kakawen wayang.
- Mengiringi tarian atau wayang menggunakan gending tari.
- Sebagai ilustrasi, misalnya suasana dalam cerita, film dan sebagainya.
Semoga bermanfaat.