Koteka Pakaian Adat Suku Papua
Koteka Papua Pakaian Adat Suku Papua - Koteka hingga kini masih dilestarikan oleh sebagian penduduk asli Papua. Koteka adalah pakaian penutup kemaluan pria yang terbuat dari kulit labu, Lagenaria siceraria.
Isi Labu yang sudah tua dikeluarkan dan dijemur dan dari salah satu bahasa suku di Paniai bermakna"pakaian", sedangkan di pegunungan Jayawijaya menyebutnya holim atau horim.
Pemakaian pakaian antik koteka disesuaikan dengan keperluan pengguna, contohnya bentuk koteka pendek digunakan untuk bekerja dan koteka panjang dengan hiasan dipakai untuk upacara adat. Uniknya lagi bentuk koteka setiap suku berbeda - beda misal orang bali koteka berbentuk labu panjang dan orang Tiom dengan memakai dua labu.
Seiring perkembangan zaman koteka semakin kurang populer dan celana pendek pengganti koteka hingga larangan penggunaan koteka di kendaraan umum dan disekolah, jika ada koteka hanya diperjualbelikan sebagai cinderamata.
Di beberapa tempat seperti pantai jarang ditemui koteka dan di daerah pegunungan Wamena koteka masih dipakai dan Suku Dani yang tinggal di Lembah Baliem yang tetap mempertahankan koteka.
Pengurangan pemakaian koteka mulai tahun 1960-an himbauan Pemerintah RI melalui para gubernur sejak Frans Kaisiepo pada 1964 kampanye antikoteka. Pada tahun 1971 pembagian pakaian kepada penduduk dan dikenal dengan istilah "operasi koteka" pakaian yang diberikan kepada penduduk menyebabkan terjangkitnya penyakit kulit karena pakaian yang tidak pernah dicuci.
Semoga bermanfaat.