Sejarah Awal Perkembangan Seni Grafiti

Sejarah Awal Perkembangan Seni Grafiti - Pada zaman purba kegiatan melukis dinding (grafiti) menjadi kebiasaan dari manusia primitif. Seni grafiti pada zaman itu mereka gunakan untuk mengkomunikasikan perburuan, mistisme dan juga spiritual pembangkit semangat berburu. 

Sejarah Awal Perkembangan Seni Grafiti

Lukisan di dinding - dinding piramida adalah salah satu bentuk aktivitas perkembangan kesenian di zaman Mesir kuno. Lukisan tersebut mengkomunikasikan alam lain yang ditemui seorang pharaoh (firaun) setelah dimumikan. 

Lukisan - lukisan yang terdapat di dinding bangunan kala itu adalah sebagai kegiatan grafisi yang digunakan untuk mewujudkan ketidakpuasan baru pada zaman Romawi, salah satunya lukisan yang ditemukan di kota Pompeii dan untuk mendiskreditkan pemeluk kristen yang pada zaman itu dilarang kaisar dengan menggunakan grafiti sebagai alat propaganda. 

Secara etimologi Grafiti berasal dari bahasa Yunani "graphien" yang berarti menuliskan.
Sementara diartikan oleh wikipedia.org 

"sebagai coretan pada dinding atau permukaan di tempat-tempat umum, atau tempat pribadi". 

Perkembangan seni grafiti dengan penggunaan cat semprot sudah mulai dikenal pada akhir tahun 60-an di New York dan pada kereta subway coretan cat semprot pertama dilakukan. 

Taki adalah penggiat grafiti dengan menggunakan coretan berupa tulisan. Taki tinggal di 183rd Street Washington Heights Orang yang selalu menuliskan namanya di dalam kereta diluar dan di dalam bis saat itu. 

Coretan tersebut "Taki183" dibuat dengan spidol, setelah namanya 'Taki183' nunjukin tempat tinggal, sehingga Taki ingin nunjukkin identitas dirinya.

Karena ulah coretan Taki yang misterius inilah namanya mulai dikenal di seluruh kota dan oleh sebuah majalah terbitan New York Taki diinterview pada tahun 1971. 

Kepopuleran Taki menjadi - jadi yang dikuti anak - anak diseluruh New York untuk bisa memperoleh kepopuleran seperti Taki dengan menuliskan identitas mereka (disebut juga tagging) pada bus dan juga kereta, sehingga semakin banyak identitas nama seorang anak. 

Kegiatan "tagging" semakin berkembang dengan menggunakan cat semprot untuk menyemprot bagian luar kereta dan dari situlah setiap pencoret atau penulis mulai punya style sendiri - sendiri dengan menambahkan warna eyecatching, efek-efek khusus. Tidak hanya itu saja tetapi mereka menuliskan namanya lebih besar dengan bantuan cat semprot. 

Cat semprot akhirnya menjadi barang yang dilarang penggunaanya oleh pihak kepolisian New York dan Meksiko karena banyaknya pelaku grafiti. Identitas yang jelas disertakan untuk pembelian cat semprot dengan menyertakan alasan untuk apa cat semprot digunakan. Public space menjadi sasaran seniman jalanan dalam berkreasi pada waktu itu. 

Semoga bermanfaat. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel