Keunikan Motif Ragam Hias Batik Khas Tiongkok
Keunikan Motif Ragam Hias Batik Khas Tiongkok - Batik Tionghoa diproduksi oleh para pengusaha Tionghoa yang sebagian besar mendiami kota yang terdapat di pantai utara pulau Jawa. Ragam hias batik Tiongkok biasanya berupa mitos dan satwa seperti :
- naga
- singa
- burung phoenix atau hong
- kura–kura
- kilin
- dewa dan dewi ataupun ragam hias keramik Tiongkok, serta ragam hias berbentuk mega.
Batik Tionghoa menyamai dengan halusnya batik asal Belanda,hal tersebut terkait dengan pengaruh motif patra batik Belanda terhadap batik Tionghoa yang mulai berkembang kurang lebih 10 tahun sebelum batik Tionghoa. Batik Tionghoa lebih ditunjang dengan zat pewarna sintetis jauh sebelum orang-orang Indo-Belanda menggunakannya.
Ragam hias pengaruh belanda terhadap batik Tionghoa berupa ragam hias bunga, buket, ragam hias kupu beserta motif burung. Kesamaan ragam hias tidak hanya pada kehalusan saja tetapi juga pada teknik atau patra.
Ditinjau dari segi fungsi motif batik Tionghoa awalnya sebagai digunakan sebagai pelengkap upacara keagamaan, dan hanya berupa tokwi (kain altar) dan Mukli (taplak meja besar) dan kain batik yang digunakan sebagai hiasan dinding, umbul-umbul dengan warna masih terbatas yaitu : warna biru Indigo dan merah Mengkudu.
Ada pula produk batik Tionghoa yang berupa sarung, patra tekstil dan hiasan keramik Tiongkok dan bermakna filosofis, seperti: banji (lambang kebahagiaan) dan kelelawar (lambang nasib baik).
Warna serta Patra Batik Tionghoa mengalami perubahan setelah tahun tahun 1910 karena lebih banyak digunakan sebagai busana.
Batik yang di buat oleh masyarakat Pedalaman dengan warna dan patra batik kraton yang dikenal dengan "Batik Tiga Negri” sebutan tersebut terkait dengan pembuatan yang melibatkan tiga daerah pembatikan, yaitu :
- Lasemuntuk warna merah
- Kudus dan Pekalongan untuk warna biru
- Surakarta, Jogjakarta dan Banyumas untuk warna coklat.
Pada masa penjajahan Jepang (tahun 1942 – 1945) adalah tahun -tahun pembuatan batik yang menjadi ciri khas Tionghoa yaitu "Batik Djawa Hokokai" yang menampilkan pengaruh budaya Jepang dengan format batik "pagi-Sore" yang terdapat patra batik pada sisi kain.
Batik Hokokai dengan warna selera Jepang juga Patra, seperti :
- Bunga Sakura
- Bunga Seruni
- Burung Merak
- Kupu–kup
Perbedaan batik Belanda dan Tionghoa terletak pada pendekatan Rohaniah,batik Tionghoa banyak mengandung makna filosofis. Batik Tionghoa dapat dijumpai diberbagai daerah , seperti :
- Cirebon
- Pekalongan
- Lasem
- Demak
- Kudu
BatikTionghoa yang terkenal karena keindahanya seperti :
- Karya Oey Soe Tjoen (Kedungwuni – Pekalongan)
- The Tie Siet, Oey Soen King
- Liem Siok Hien
- Oey Koh Sing
- Oey Soe Tjoen
Ragam hias yang diproduksi Tionghoa beragam hal tersebut karena pengaruh penduduk kota pelabuhan yang menggunakan batik.
Demikian ulasan Keunikan Motif Ragam Hias Batik Khas Tiongkok. Dapatkan ulasan kesenian tradisioanal dan modern nusantara maupun mancanegara dengan mengakses Senibudayasia.
Semoga bermanfaat.