8 Tahapan Mengukir Kayu
8 Tahapan Mengukir Kayu - Pola atau rancangan gambar yang ingin dipindahkan di atas kayu dibutuhkan sebelum mulai mengukir. Pola gambaran awal berfungsi untuk menghasilkan karya seni ukir yang maksimal. Gambar rancangan tersebut menampilkan gambar tampak atas, depan, samping dan tampak perspektif. Berikut ini tahapan mengukir kayu:
- Ngethaki (memahat garis - garis ukiran )
Ngethaki adalah menyamakan gambar yang terdapat di kertas dengan gambar yang ada di permukaan kayu yang harus dilakukan dengan hati - hati serta teliti.
- Dasari
Pada tahap dasari pemahat harus mengetahui betul bentuk serta karakter pada motif. Membentuk pola ukir sesuai dengan motif, misal bentuk cekung dibuat cekung dan begitu juga cembung.
- Membuka permukaan kayu (mbukaki)
Pada tahap ini membentuk pada motif tertentu, misalnya bentuk batang, bentuk daun dan bentuk bunga. Pemahat juga harus menyesuaikan pada bagian - bagian tertentu. Misal: tebal tipis dan besar kecil dan sebagainya.
- Nggrabahi
Pada tahap ini menyempurnakan pada bentuk mbukaki, tahap yang dilakukan adalah membentuk ukiran yang belum sempurna serta menentukan, timbul atau dangkal serta cekungan daun ukiran.
- Menghaluskan dan menyempurnakan
Pada tahap ini pengukir atau pemahat harus mengecek masing - masing motif sesuai dengan pola rancangan gambar. Pengukir juga memeriksa kebersihan dari sisa pahatan dan memperbaiki jika terjadi kejanggalan pada ukiran.
- .Matuti
Agar hasil ukiran sesuai dengan pola rancangan gambar awal mulai dari motif hingga karakter gambar pada ukiran.
- Mbenangi
Mbenangi ini pahatan sebesar benang yang berbentuk garis pada motif daun, batang dan bunga. Pada tahap ini pemahat memberikan hiasan memberikan aksen dengan mencoret dengan pahat "V" untuk menghasilkan pahatan yang indah.
- Mecahi
Pada tahap ini untuk membuat motif ukiran agar lebih hidup dan indah. Pada tahap ini jika gambar awal menuntut motif ukiran yang detail.
Semoga bermanfaat.