Gender Alat Musik Jawa dan Cara Bermain (Menabuh) Gamelan Gender
Gender Alat Musik Jawa dan Cara Bermain (Menabuh) Gamelan Gender - Gender adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Tengah, salah satu alat musik (ricikan) gamelan karawitan yang berbentuk bilah. Bilah - bilah tersebut terbuat dari berbagai macam jenis seperti terbuat dari besi, logam, kuningan, perunggu dan sejenisnya. Bilah - bilah yang di bentuk sedemikian rupa menghasilkan nada yang dalam istilah karawitan disebut laras. Seperti yang diketahui laras gamelan Jawa pelog dan slendro.
Kualitas sumber bunyi yang dihasilkan sesuai dengan bahan yang digunakan, misalnya gender yang terbuat dari kuningan dengan gender yang terbuat dari perunggu mempunyai kualitas bunyi yang maksimal. Secara umum gamelan yang terbuat dari perunggulah yang menghasilkan kualitas bunyi yang maksimal.
Seperti yang terlihat pada gambar alat musik gender terdiri dari 10 hingga 14 buah yang di tata berjajar. Antara bilah satu dengan bilah lainya tersusun rapi dengan jarak yang hampir sama. Bilah satu dengan lainya terdapat pengait yang berupa seutas tali disebut pluntur. Fungsi tali (pluntur) gender digunakan untuk memasang bilah gender dengan penyangga (rancakan) alat musik gender.
Penyangga (rancakan) terbuat dari kayu berbentuk persegi panjang ada yang dilengkapi dengan ukiran dengan motif ukir yang menarik, tetapi ada pula penyangga yang polos tanpa ukiran. Lubang resonansi dipasang pada penyangga gender berbentuk bulat berjajar sesuai dengan jumlah bilah, sehingga semua bilah menghasilkan bunyi. Lubang resonansi pada gender terbuat dari bambu, seng dan ada juga terbuat dari pralon.
Cara Bermain (menabuh ricikan) Gender
Cara bermain alat musik gender dengan cara dipukul menggunakan kedua tangan dengan dua alat pukul khusus gender. Bunyi yang dihasilkan alat musik tersebut cenderung halus dengan melodi yang sudah terpola sebelumnya.
Seorang pemain atau penabuh gender terlebih dahulu belajar teknik dasar bermain atau menabuh gender. Teknik dasar menabuh gender yang sangat rumit yang meliputi memukul bilah dan menahan bunyi bilah atau pithetan. Teknik memukul bilah meliputi cara memegang alat pukul dan cara memukul bilah gamelan. Teknik pithetan gender menggunakan ibu jari kanan dan ketiga jari kiri (tengah, telunjuk, kelingking yang dirapatkan).
Teknik Pithetan bersamaan pada saat menabuh bilah - bilah lain dimainkan atau ditabuh, sehingga menghasilkan bunyi nada yang jernih dan tidak terkesan tersendat - sendat. Di tinjau secara tradisi teknik pithetan yang salah akan terkesan tersendat -sendat, tidak seperti teknik tabuhan gender yang benar sehingga melodi gending terkesan mengalir dan halus.
Teknik pithetan dilatih ketika belajar menabuh potongan - potongan melodi atau cengkok (kkp, dua lolo, ayu kuning, tumurun dll) yang dengan begitu seorang pemain gender secara tidak langsung akan hafal cengkok - cengkok gender dengan sendirinya. Jenis - jenis cengkok tersebut dalam penyajian gending diaplikasikan sesuai dengan alur gending tradisi Jawa.
Semoga bermanfaat.