Tari Tradisional Lengger Daerah Banyumasan Makna, Busana dan Musik Iringan
Tari Tradisional Lengger Daerah Banyumasan Makna, Busana dan Musik Iringan - Lengger adalah kesenian khas tradisional yang berasal dari Banyumas. Seni Lengger dalam dalam pertunjukanya ditampilkan oleh penari berjumlah 2 sampai 4 orang serupa wanita (dandanan wanita). Kesenian Lengger menggunakan musik tradisional Calung. Calung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Banyumas, alat musik tersebut terbuat dari bambu berbentuk seperti alat musik kolintang.
Kesenian Lengger Banyumas tidak ada yang secara pasti mengetahui kapan mulai ada di daerah Banyumas, tetapi dalam Serat Centini Lengger diartikan seorang pria yang memerangkan wanita. Serat Centini adalah karya dari Pangeran Adi Pati Anom putra Susuhan Pakubuwana IV Karya kesusasteraan Jawa tentang pengetahuan lahir dan batin masyarakat Jawa pada abad 19. Karya tersebut diciptakan dengan tiga pujangga lain.
Lengger juga dikenal dengan Tari Ronggeng hanya saja kalau Ronggeng dibawakan oleh penari perempuan. Makna dari tari lengger adalah sebuah tradisi pemujaan terhadap Dewi kesuburan, tradisi ini telah dipraktikan sejak zaman dahulu dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Banyumas secara turun - temurun.
Busana yang dipakai penari Lengger pada bagian rambut dibentuk model konde yang dihias dengan bunga melati dan kanthil, sedangkan pada bagian ujungnya berwarna emas atau perak yang bergoyang ketika penari lengger membawakan gerakan tari.
Badan atau tubuh penari dibalut dengan kemben atau jarit (kain batik) dan stagen yang dibalutkan pada pinggang penari, sampur atau selendang yang digunakan untuk menari penari Lengger. Dalam pertunjukanya dengan sampur cara penari menarik penonton untuk menari bersama yang terlebih dahulu penontong dikalungi sampur oleh penari. Pertunjukan serupa hampir sama dengan pertunjukan Tayub di Jawa Tengah. Gerakan pinggul penari mendominasi gerakan juga gerakan lincah dan dinamis mengikuti irama khas Banyumasan.
Musik Iringan Tari Lengger
Lengger juga dikenal dengan Tari Ronggeng hanya saja kalau Ronggeng dibawakan oleh penari perempuan. Makna dari tari lengger adalah sebuah tradisi pemujaan terhadap Dewi kesuburan, tradisi ini telah dipraktikan sejak zaman dahulu dan menjadi bagian dari budaya masyarakat Banyumas secara turun - temurun.
Busana yang dipakai penari Lengger pada bagian rambut dibentuk model konde yang dihias dengan bunga melati dan kanthil, sedangkan pada bagian ujungnya berwarna emas atau perak yang bergoyang ketika penari lengger membawakan gerakan tari.
Badan atau tubuh penari dibalut dengan kemben atau jarit (kain batik) dan stagen yang dibalutkan pada pinggang penari, sampur atau selendang yang digunakan untuk menari penari Lengger. Dalam pertunjukanya dengan sampur cara penari menarik penonton untuk menari bersama yang terlebih dahulu penontong dikalungi sampur oleh penari. Pertunjukan serupa hampir sama dengan pertunjukan Tayub di Jawa Tengah. Gerakan pinggul penari mendominasi gerakan juga gerakan lincah dan dinamis mengikuti irama khas Banyumasan.
Musik Iringan Tari Lengger
Calung adalah gamelan tradisional khas Banyumas yang digunakan untuk iringan pertunjukan tarian lengger. Calung terbuat dari bambu wulung (berwarna ungu kehitaman) beserta gambang, kenong, gong, kendang dan beberapa alat musik tradisional lainya serta sindhen (vokal) yang menyanyikan lagu - lagu Banyumasan.
Demikian ulasan kesenian Tari Tradisional Lengger Daerah Banyumasan Makna, Busana dan Musik Iringan. Dapatkan juga ulasan seputar kesenian tradisional Banyumas dan daerah nusantara dan mancanegara dengan mengakses Senibudayasia.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.