Keunikan, Makna dan Perkembangan Ragam Hias Batik Motif Megamendung Cirebon

Keunikan, Makna dan Perkembangan Ragam Hias Batik Motif Megamendung Cirebon - Batik Cirebon merupakan karya seni yang dikenal sejak lama oleh masyarakat Cirebon yatiu sejak zaman kesultanan Cirebon. Salah satu motif Batik Cirebon yang terkenal adalah batik motif megamendung. Batik megamendung adalah salah satu motif batik yang menjadi ikon dari daerah Cirebon.

Keunikan, Makna dan Perkembangan Ragam Hias Batik Motif Megamendung Cirebon

Batik megamendung berkaitan erat dengan keberadaan batik di daerah Cirebon  yang motifnya berupa gambar yang menyerupai awan dengan warna yang tegas dan nilai - nilai filosofi yang terkandung dalam motif batik. Corak batik megamendung dengan corak yang khas dan tidak dijumpai pada motif batik dari daerah lain.

Motif batik megamendung bergambar awan tidak tercipta begitu saja tetapi terdapat sejarah dari motif yang menjadi ikon Cirebon. Sejarah motif didasarkan dari pengaruh budaya China yang singgah di daerah Cirebon. Hal ini tidak mengherankan dengan pelabuhan Muara Jati di Cirebon yang merupakan tempat singgah dari para pendatang dari luar negeri.

Motif batik megamendung Cirebon juga tidak terlepas dari sejarah Sunan Gunung Jati yang menyebarkan agama Islam di daerah Cirebon yang menikah dengan Ratu Ong Tien yang menjadi pintu gerbang masuknya budaya China ke keraton Cirebon. Benda - benda seni yang di bawa dari Cina seperti Keramik, piring serta kain yang berhias bentuk awan.

Batik yang dibuat di lingkungan keraton pada saat itu dengan menuangkan budaya tradisi china dalam motif yang dibuat dengan sentuhan khas Cirebon sehingga terdapat perbedaan antara motif megamendung dari China dengan yang dari Cirebon.

Contoh perbedaan antara motif megamendung China dengan motif Cirebon yaitu pada motif megamendung China berupa garis bulatan atau lingkaran untuk menggambarkan garis awan. Sedangkan motif megamendung dari Cirebon menggambarkan awan berupa garis lancip dan segitiga. Konsep meengenai awan juga berpengaruh pada dunia seni rupa islam pada abad ke 16 yang digunakan kaum sufi sebagai ungkapan dunia besar atau alam bebas.

Hingga sekarang batik Cirebon identik dengan batik Trusmi. Menurut sejarah para pembatik keraton dikerjakan oleh para anggota tarekat yang mengabdi di keraton sebagai sumber ekonomi kelompok tersebut. Para pengikut tarekat pada waktu itu terletak di sebelah barat daya Cirebon yang menuju kota Bandung.

Makna warna yang didominasi warna biru merupakan sebuah lambang warna langit yang luas, bersahabat serta tenang dan melambangkan pembawa hujan yang memberikan kesuburan dan pemberi kehidupan. Warna yang digunakan dalam desain motif ornamen megamendung Cirebon pada awalnya warna biru muda dan biru tua. Warna biru muda menggambarkan semakin cerahnya kehidupan dan biru tua awan gelap yang mengandung air hujan pemberi kehidupan.

Adapun warna merah dalam desain ragam hias batik megamendung yang maskulin dan suasana dinamis dan menggambarkan psikologi masyarakat pesisir yang lugas, terbuka dan egaliter.

Perkembangan ragam hias motif batik megamendung kini dibuat dengan berbagai macam warna dan dikombinasi dengan motif hewan dan tumbuhan. Oleh para perancang busana modifikasi motif megamendung disesuaikan dengan selera pasar. Ditinjau dari segi pewarnaan batik megamendung dikembangkan menjadi berbagai ragam warna misalnya warna kuning, hijau, coklat dan lain sebagainya.

Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel