Ragam Pakaian Adat Jawa Tengah Pelestarian dan Penggunaan Pakaian Adat Jawa Tengah dalam Masyarakat Modern

Ragam Pakaian Adat Jawa Tengah Pelestarian dan Penggunaan Pakaian Adat Jawa Tengah dalam Masyarakat Modern - Provinsi Jawa Tengah memiliki ragam hasil budaya, di antaranya adalah pakaian adat yang merupakan salah satu bentuk identitas budaya dari masyarakat Jawa Tengah. Pakaian adat tersebut masih kerap digunakan hingga saat ini, baik dalam upacara adat, acara resmi maupun untuk acara sehari-hari. 

Pakaian adat Jawa Tengah memiliki beberapa ragam yang memiliki perbedaan dari makna, filosofi, dan ciri khas antara wilayah satu dengan yang lain. Selain itu, terkadang nama pakaian adat Jawa Tengah untuk pria dan wanita juga memiliki nama tersendiri. 

Ragam pakaian adat Jawa Tengah tersebut antara lain adalah batik, Jawi Jangkep, Kain Kebaya Lengan Panjang, Kain Sarung, Dodot, Jarik, dan Stagen. Setiap pakaian adat tersebut memiliki keunikan dan ciri khas tersendiri yang membuatnya menjadi salah satu bagian penting dari budaya Jawa Tengah.

Selain batik, kebaya, dan kemben, ada beberapa pakaian adat Jawa Tengah lainnya yang perlu diketahui, yaitu:

  • Jawa Tengah Kain Surjan

Kain surjan adalah kain yang biasa dipakai oleh pria Jawa Tengah. Kain ini terbuat dari bahan sutera yang diwarnai dengan warna-warna yang cerah, seperti merah, kuning, dan hijau. Kain surjan biasanya dipakai bersama dengan jas, atau bisa juga dipakai dengan kemeja putih.

  • Kebaya Pekalongan

Kebaya Pekalongan merupakan salah satu pakaian adat yang identik dengan wanita Jawa Tengah. Kebaya ini terbuat dari bahan sutera yang dijahit dengan model yang sederhana dan elegan. Biasanya, kebaya Pekalongan dikenakan bersama dengan kemben atau ikat kepala.

  • Jawa Tengah Kain Kebaya

Kain Kebaya Jawa Tengah merupakan kain yang biasa dipakai oleh wanita Jawa Tengah untuk membuat kebaya. Kain ini terbuat dari bahan sutera yang diwarnai dengan warna-warna cerah, seperti merah, kuning, dan hijau. Kain kebaya Jawa Tengah biasanya dijahit dengan model yang sederhana dan elegan.

  • Jawa Tengah Kain Sarung

Kain sarung Jawa Tengah merupakan salah satu pakaian adat yang biasa dipakai oleh pria Jawa Tengah. Kain sarung ini terbuat dari bahan katun yang diwarnai dengan warna-warna cerah, seperti merah, kuning, dan hijau. Kain sarung Jawa Tengah biasanya dipakai bersama dengan kemeja atau jas.

Selain pakaian adat yang sudah disebutkan di atas, ada beberapa pakaian adat lainnya yang sering dipakai oleh warga Jawa Tengah, yaitu:

  • Jawa Tengah Kain Kebaya Lengan Pendek

Kain kebaya lengan pendek Jawa Tengah merupakan pakaian adat yang biasa dipakai oleh wanita Jawa Tengah. Kain kebaya lengan pendek ini terbuat dari bahan sutera yang diwarnai dengan warna-warna cerah, seperti merah, kuning, dan hijau. Kain kebaya lengan pendek Jawa Tengah biasanya dijahit dengan model yang sederhana dan elegan.

  • Jawa Tengah Kain Kebaya Lengan Panjang


Kain kebaya lengan panjang Jawa Tengah merupakan pakaian adat yang biasa dipakai oleh wanita Jawa Tengah. Kain kebaya lengan panjang ini terbuat dari bahan sutera yang diwarnai dengan warna-warna cerah, seperti merah, kuning, dan hijau. Kain kebaya lengan panjang Jawa Tengah biasanya dijahit dengan model yang sederhana dan elegan.

  • Jawi Jangkep 


Pakaian adat Jawi Jangkep merupakan pakaian yang dipakai oleh pria dalam upacara resmi adat Jawa Tengah, terutama dalam pernikahan. Baju beskap yang dipakai terdiri dari baju bermotif bunga atau polos di bagian tengahnya, dan dilengkapi dengan kain jarik panjang yang dililit dari pinggang hingga mata kaki. 

Selain itu, pakaian ini juga dilengkapi dengan blangkon atau penutup kepala yang terbuat dari kain, serta sandal selop atau sandal bertutup. Ada juga tradisi menyelipkan keris di belakang sebagai simbol menolak godaan energi negatif.

  • Basahan


Pakaian adat Jawa Tengah yang dikenal dengan nama Dodot merupakan pakaian yang biasa dipakai dalam upacara pernikahan di Jawa Tengah. Kedua mempelai biasanya mengenakan kain kemben panjang dan lebar yang biasa dinamakan kain Dodot, serta menggunakan kebaya yang terbuat dari bahan sutera yang diwarnai dengan warna-warna cerah, seperti merah, kuning, dan hijau, dan dijahit dengan model yang sederhana dan elegan.

Pada zaman dulu, pakaian adat Jawa Tengah ini hanya boleh dikenakan di lingkungan kerabat Keraton. Namun saat ini, pakaian adat Jawa Tengah tersebut dapat dipakai umum untuk menunjukkan identitas Jawa Tengah. Pakaian adat Jawa Tengah merupakan salah satu bentuk pengakuan terhadap budaya dan warisan yang dimiliki oleh Jawa Tengah, sekaligus sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya tersebut.

  • Batik Jawa 


Batik adalah salah satu bagian dari pakaian adat Jawa Tengah yang sangat terkenal di Indonesia. Batik adalah kain yang secara tradisional dibuat dengan menggunakan teknik pewarnaan tahan lilin manual untuk membentuk pola. 

Kain batik tradisional biasanya dipakai oleh wanita Jawa sebagai pembungkus kemben atau outer tubuh, atau dililitkan di pinggul dengan beberapa lipatan di bagian depan yang disebut Wiron, sedangkan bagian atas dipadankan dengan memakai baju kebaya pas. Ujung kain batik juga bisa dijahit menjadi kain tubular sebagai sarung untuk laki-laki.

Pada saat ini, kain batik juga dijahit dan dijadikan kemeja pria sebagai batik kontemporer. Kain batik merupakan salah satu identitas penting budaya Indonesia, dan telah diakui sebagai Masterpiece of Oral and Intangible Heritage of Humanity oleh UNESCO pada tahun 2009. 

Sebagai bagian dari pengakuan tersebut, UNESCO bersikeras agar Indonesia melestarikan warisannya. Kain batik merupakan salah satu bentuk pengakuan terhadap budaya dan warisan yang dimiliki oleh Indonesia, sekaligus sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya tersebut.

  • Jarik 


Jarik adalah salah satu jenis kain yang merupakan bagian dari pakaian adat Jawa Tengah. Jarik dikenal sebagai salah satu ciri khas kain Jawa dan merupakan kain serba guna yang cocok untuk hampir semua acara, seperti pakaian, gendongan bayi, alas tidur bayi, pakaian formal, dan keperluan lainnya. 

Keunikan Jarik terletak pada motif polanya yang dapat menunjukkan status pemakainya. Jarik biasanya dipadukan dengan kebaya atau beskap bagi pemakainya. Jarik merupakan salah satu bentuk pengakuan terhadap budaya dan warisan yang dimiliki oleh Jawa Tengah, sekaligus sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya tersebut.

  • Stagen Kebaya


Stagen adalah gulungan kain yang secara tradisional dikenakan oleh pria dan wanita Jawa pada acara penting atau upacara adat pernikahan Jawa. Stagen biasanya dipakai bersama dengan batik yang dililitkan di pinggang, dan dapat membantu menonjolkan bentuk tubuh wanita dan menjaga batik tetap di tempatnya saat pemakainya bergerak. 

Stagen memiliki motif dan warna yang beragam. Stagen merupakan salah satu bentuk pengakuan terhadap budaya dan warisan yang dimiliki oleh Jawa Tengah, sekaligus sebagai bentuk penghargaan terhadap budaya tersebut.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel