Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) Yogyakarta - Awal Akademi /Seniman Pendiri
Akademi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta Awal Akademi - Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) didirikan oleh Pemerintah Indonesia dengan tujuan untuk mengembangkan seni dengan ciri khas kedaerahan.
Akademi ini dalam eksistensinya guna melanjutkan tradisi Yogyakarta yaitu : Sanggar. Sedangkan terjadi kondisi darurat ketika pada awal berdirinya ASRI karena belum memiliki satu kampus yang terpadu.
Akademi ini dalam eksistensinya guna melanjutkan tradisi Yogyakarta yaitu : Sanggar. Sedangkan terjadi kondisi darurat ketika pada awal berdirinya ASRI karena belum memiliki satu kampus yang terpadu.
Pencarian para seniman terhadap kesempatan dan metode baru adalah untuk menyatukan seni modern Indonesia dengan ungkapan budaya tradisional selama tahun 1960 - an menghasilkan pertumbuhan aliran baru seperti gaya dekoratif dan realisme fotografis. Bidang yang terdapat pada penyelenggaraan ASRI antara lain seni lukis, Ilustrasi grafik, patung, pertukangan dan jurusan Guru menggambar.
Awal Akademi
ASRI dibuka di Yogyakarta pada tanggal 15 Januari 1950, dua minggu setelah pengalihan kedaulatan dari Belanda ke Republik Indonesia secara resmi pada 29 Desember 1949. Sedangkan keputusan untuk mendirikan akademi nasional diambil bulan agustus 1948 pada konggres budaya nasional pertama di Magelang.
Agresi Militer Kedua yang dilakukan oleh Belanda dengan menduduki ibukota revolusi. Yogyakarta, menyebabkan penundaan pendirian tersebut selama beberapa bulan. ASRI ibarat anak republik Indonesia dan tujuan utamanya adalah mengembangkan seni dan kebudayaan Indonesia.
Akademi itu dipelopori oleh para seniman seperti Kusnadi, Hendra Gunawan, R.J. Katamsi serta Djajengasmoro yang bersama - sama memberikan masukan akademis kepada departemen Pendidikan dan Kebudayaan.
Sebagian dari pengajar Indonesia merupakan seniman yang belajar secara mandiri serta telah mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan mereka selama masa pergolakan gerilya sekitar tahun 1945 dan 1950.
Perbendaharaan seni ASRI berkaitan dengan pengalaman para pelukis tua seperti Sudjojono, Affandi dan Hendra yang mengasuh sanggar dari beberapa sanggar yang terletak di Yogyakarta atau disekitar Yogyakarta.
Sementara pertukaran secara teratur antara studio swasta dan ASRI yang didukung oleh pemerintah merupakan unsur yang penting dalam perkembangan akademi yang cita - citanya diungkapkan dalam istilah nasionalis.
Sementara pertukaran secara teratur antara studio swasta dan ASRI yang didukung oleh pemerintah merupakan unsur yang penting dalam perkembangan akademi yang cita - citanya diungkapkan dalam istilah nasionalis.
Direktur pertama ASRI, R.J. Katamsi telah memperoleh gelar seni dari Belanda sebagaimana yang telah dilakukan oleh rekanya, Sumardja yang mengajar di ITB Bandung. Asri adalah tempat pendidikan berbagai seniman Indonesia terkenal.
Demikian Akademi Seni Rupa Indonesia Yogyakarta Awal Akademi semoga bermanfaat.