Museum Adam Malik & Para Kolektor Pemimpin Nasional

Museum Adam Malik & Para Kolektor Pemimpin Nasional - Pada masa Soeharto Pemerintah terus memerintah karya seni yang digunakan pada gedung pemerintahan seperti gedung MPR - DPR pada tahun 1960 - 1970, Pupuk Sriwijaya 1970 - 1980 serta Departemen Pendidikan dan Kebudayaan 1980 - 1990.

Perlu untuk diketahui juga Presiden Soeharto telah menandatangani buku tamu pada pembukaan Institut Kesenian Jakarta (IKJ) pada tanggal 25 Juni 1976. 

Menyadari akan kebutuhan terhadap Galeri Nasional, pemerintah mulai merencanakan sebuah galeri baru untuk dibangun di tempat galeri yang sekarang terletak di Gambir. Rencana ambisius ini akan menjadikan ruang - ruang serba guna, sepuluh kali lipat daya tampungnya jika dibanding sekarang, dan pada artikel ini seperti yang tampak pada gambar.

Sedangkan museum seni rupa penting pertama yakni Balai seni rupa yang menunjukan perkembangan seni modern Indonesia yang didirikan pada tahun 1976 di Jakarta, sedangkan Gugus itu juga sebagai Sejarah dan keramik. 

Museum Adam Malik & Para Kolektor Pemimpin Nasional

Para kolektor - Para Pemimpin Nasional

Presiden Soekarno merupakan kolektor lukisan modern pertama di Indonesia (1901 - 1970) Dan beliau jika tidak menjadi politisi dia bercita- cita menjadi pelukis atau dalang, sehingga dengan karya sejumlah 2000 lukisan sebagai koleksinya juga menambah sebagai pengayom kerajaan Tradisional.

Benda - benda yang digunakan sebagai properti upacara Jawa sebagai perhatian utama karena dipercaya memiliki daya politis atau spiritual. 

Koleksi lukisan awal penting lainya adalah milik dari almarhum wakil Presiden Adam Malik (1917 - 1984), sehingga untuk mendokumentasikan koleksi pribadinya serta benda - benda peninggalanya agar dapat dilihat oleh masyarakat umum dapat mendatangi Museum Adam Malik, Jakarta.

Museum tersebut terdapat benda yang lebih langka seperti porselin langka dan koleksi pilihan mengenai artefak, ikon serta barang antik.

Pengumpulan benda seni oleh presiden Soekarno ini karena alasan nasionalisme dan pribadi. Alasanya adalah berakar pada keyakinan bahwa seni merupakan alat revolusi serta alat untuk menimbulkan kesadaran umum juga karena bakat seninya.

Selain itu Presiden Soekarno juga menulis "Dengan (revolusi) ini sekali lagi dibuktikan bahwa kemerdekaan seperti ilham ilahi untuk rakyat - juga dalam bidang seni!" 

Perhatian Adam Malik, kurang dikaitkan dengan revolusi. Presiden Soekarno juga menekankan pentingnya seni dalam pembentukan bangsa dan mengungkapkan pandangan bahwa karya para pelukis terkenal dapat dihimpun serta bermanfaat sebagai barometer budayanya, tingkat seni nasional yang mencerminkan bangsa .

Selain itu, juga dianjurkan karya seniman muda yang menjanjikan seharusnya juga dikumpulkan untuk mendorong daya cipta dan pembaharuan, membantu menetapkan seni sebagai unsur penting dalam pembentukan kebudayaan nasional Indonesia.

Demikian Museum Adam Malik & Para Kolektor Pemimpin Nasional semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel