Musik Cina (Musik Di Asia selatan)

Musik Cina (Musik Di Asia selatan) - Sempat dibakar pada masa kaisar Chin Shih Huang Ti pada 237 M teks suci yang memuat hukum - hukum musik (Yo Ching). Dengan mengumpulkan kembali sisa - sisa teks musik yang ada serta para ahli musik pada masa Dinasti Ming Pangeran Tsai - Yu (1536 - 1611) sisa teks yang ada para ahli dikumpulan dan hasilnya digunakan hingga hari ini yang berupa sebuah sistem musik, dan sistem musik ini dibukukan dalam teks lu- lu ching yang memiliki arti dasar - dasar musik.

Kung diartikan prinsip dasar yang membentuk segalanya dimana pusat segala sesuatu mulai dan berakhir. Prinsip ini identik dengan nada F dalam sistem barat. Tatanan universal "langit" (Tien) ini juga terkait dengan nada F ; (Yang) kodrat/ hakekat  maskulin atau angka ganjil sempurna.

Di dalam digambarkan sebagai garis (--- ---) merupakan hakikat feminime (Yin) dan hakikat digambarkan dengan garis utuh (------) nada dasar tersebut disebut dengan Hung Chung berkilau dan berwarna kuning (yellow), nada dominan paling penting dan disebut (Yo) yang berarti musik. Baca Keunikan Barongsai Tari Tradisional China.

Musik Cina (Musik Di Asia selatan)
Tingkah laku manusia menjadi benar jika nadanya benar dan semua ajaran yang benar menemukan prinsipnya dalam nada - nada musik menurut sejarah pada catatan Su - Ma Tsien (100 S.M). Berputar lewat esensi hidup (chi) juga memberikan keselarasan harmoni juga kemantapan pada jantung selain suara dan musik  merangsang serta menggerakan pembuluh nadi.

Nada Chang menggerakan paru - paru serta membawa keselarasan dengan keadilan, sedangkan nada Kong menggerakan limpa (spleen) dan membuat manusia selaras dengan kesucian. Nada Kio Menggerakan hati (liver) serta membawa keselarasan dengan kebaikan. Nada Yu membawa keselarasan dengan kearifan kebijaksanaan (wisdom) selain menggerakan ginjal.

Dengan demikian emosi hati manusia menghasilkan nada- nada ini karena semua nada berasal dari hati manusia dan musik dilahirkan dari nada - nada. Di dalam hati manusia yang digerakan oleh realitas objektif adalah sumbernya dan terdapat enam emosi yang terkait dengan suara antara lain :
  • Suara yang dihasilkan adalah mengkerut dan kehilangan intensitasnya jika hati merasa sedih.
  • Suara yang dihasilkan santai dan lembut jika hati merasa senang.
  • Suara tinggi dan lepas jika hati merasa hati merasa gembira.
  • Suara yang dihasilkan kasar dan keras jika hati merasa emosi dan kemarahan.
  • suara yang dihasilkan akan terbuka dan rendah hati  jika hati merasakan emosi rasa hormat.
  • Suara yang dihasilkan selaras dan halus jika hati merasakan emosi cinta.
Dengan demikian dari keenam wujud perasaan bukan merupakan fungsi hati dan hati bergerak jika dipengaruhi oleh realitas objektif  karena musik untuk menyelaraskan suara yang dikeluarkan ; hukum untuk menyatukan tindakan dan ritual dipakai untuk mengatur kehendak manusia. 

Jadi, melalaikan musik ketika orang mendengar suara adalah seperti seekor hewan dan melalaikan suara adalah orang biasa hanyalah orang bijaksana yang mengerti musik.

Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel