Musik dan Lagu Asia Brunei Darussalam
Musik dan Lagu Asia Brunei Darussalam - Sejak Sultan Bolkiah diperkirakan musik dan lagu Brunei baru dan eksis hidup di negeri itu berdasarkan dari sumber yang tersedia. Ketiadaan materi acuan serta dokumen sehingga penelitian tentang perkembangan musik Brunei terkendala.
Berdasarkan arsip Dinasti Sung (960 - 1272 M) dengan cara memukul drum ketika masyarakat brunei bermain musik serta meniup seruling dan memukul Gong, mereka juga menari dan menyanyi yang dipentaskan dalam suatu pesta .
Perkembangan musik Brunei pararel dengan tarianya terutama dalam seni tradisional sebagai konteks utama. Pada tahun 1922 musik Brunei diperdengarkan pertama kali yang menyertai kunjungan Sultan Muhammad Jamalul Alam II yang dimainkan oleh kelompok lawatan Budaya dan memainkannya untuk menyambut pangeran Wales, lagu Brunei yang populer adalah "Anding Rimba".
Dikalangan masyarakat lokal hingga saat ini lagu "Anding Rimba" merupakan lagu tradisional melayu Brunei yang disukai kaum muda dan kaum tua. Berdasarkan sejarah lagu ini, tidak terdapat pencipta yang menciptakan lagu tersebut karena lagu ini hanya diwariskan dengan melalui nyanyian lisan satu generasi ke generasi.
Fungsi pada umumnya lagu ini pada kehidupan masyarakat setempat dinyanyikan untuk pengantar tidur anak yang dinyanyikan oleh para ibu - ibu dan sebuah praktik masyarakat untuk penyembuhan tradisional oleh masyarakat melayu Brunei atau Kedayan pada suatu suku di Brunei.
Selain itu, Penggunaan nyanyian "Anding rimba" juga dipercaya untuk menyembuhkan beberapa penyakit dan untuk mengiringi tarian. Penyembuhan penyakit ini dengan melalui seperti komunikasi dengan spiritual atau kekuatan supranatural yang dilakukan oleh seseorang yang dapat mempengaruhi alam.
Berikut ini dua tiga variasi melodi "Anding Rimba" yang mungkin diulang dan sejajar, misalnya yang pada umumnya ditemukan dengan format seperti berikut : AABA, AABCA dan ABAABA dan sebagainya. Sedangkan pada lagu "Anding rimba" menggunakan satu dalam enam bar yang diulang hingga akhir nyanyian. Nyanyian serupa seperti pada gaya minor natural dan gaya aeolin Barat. Baca susunan tangga nada diatonis.
Cara penyajianya lagu ini dalam bentuk solo dengan iringan musik seperti violin dan juga dalam iringan dombak. Brunei memiliki beberapa macam musik tradisional diantarnya Gambus yang berupa seperti gitar mandolin yang hidup sezaman dengan dombak, guritik dan gitar.
Dalam pesta pernikahan, joget atau nukun yang berupa tarian menggunakan iringan instrumen seperti canang, dombak dan guritik dan lainya yang memberikan kesan riang dalam bermain musik gambus.
Pada tahun 1970 an berkembang musik Brunei dan muncul grup - grup musik seperti adanya grup band besar dengan ciri permainan 2 - 3 trumpet, 2-- 3 trombon, 1- 2 alto, 1- 2 tenor, perangkat ritem dan bariton vokal. Baca Alat Musik Aerophone (Contoh Dan Penjelasan).
Departemen kebudayaan melalui bahasa dan sastra Brunei Darussalam juga menerbitkan buku seperti daup - daup Bapa, Kikek Serbang Merah dan Naindong yang berisi aransemen dan notasi musik. Sedangkan lirik lagu disusun oleh Ahmad Haji Ghafar, Mahmud Haji Bakir dan aransemen baru disusun oleh Kassim Abu Bakar.
Aneka corak musik Brunei pada tahun 1990 mulai kaya seperti musik - musik joget Melayu, dangdut dan rap juga Nasyid. Setelah teknologi informasi berkembang pada era global mulai mengenal instrumen modern dari negara Eropa, Amerika dan Afrika. Walaupun perkembangan yang begitu pesat akan tetapi lagu asli Brunei masih dipertahankan, berikut ini contoh daftar lagu Brunei :
Kampong air, Samalindang, Air Pasang, Indung anak, Alus Jua Dindang, Hola Hela, Tipa, Tudung dulang, Naindung, lanag beladu lanang, dong dong Oma, Adai- adai, Kayum oya kayum, Dindang Bidara, Adun Ku Bima dan sebagainya.
Demikian ulasan Musik dan Lagu Asia Brunei Darussalam. Dapatkan ulasan seputar kesenian tradisional maupun modern dengan mengakses Senibudayasia.
Semoga bermanfaat.