Jenis Tarian Tradisional Daerah Aceh

Jenis Tarian Tradisional Daerah Aceh - Seni Tari Di daerah Aceh sangat beragam dengan berbagai ragam bentuk serta ragam tema tari yang terdapat di Banda Aceh. Tari - Tari yang terdapat di Aceh terdapat beberapa jenis tarian yang masih eksis dan berkembang, diantaranya sebagai berikut :

  • Tari Ranup Lampuan
Tari Ranup Lampuan merupakan jenis tari tradisional Aceh yang kelompok penarinya adalah perempuan. Tari ini berfungsi untuk penyambutan tamu. Sedangkan dalam bahasan Arab Ranup adalah sirih dan "puan" adalah tempat sirih khas Aceh. Jadi, Maksud Ranup Lampuan ini diartikan "sirih dan puan" sebagai tanda penghormatan kepada tamu.

  • Tarian Liko Pulo
Sejak tahun 1949 tarian Liko Pulo lahir dan diciptakan seorang Ulama yang berasal dari Arab. Tarian ini pada hakekatnya dzikir kepada Allah SWT serta sholawat Nabi Muhammad SAW.

Sedangkan gerakan tarian ini adalah olah tubuh keterampilan, keseragaman, tangan kedepan kesamping dan kebelakang dan ke bawah dengan tempo lambat dan cepat dengan energi tinggi.

Jenis Tarian Tradisional Daerah Aceh

  • Tari Tarek Pukat
Tari ini merupakan penggambaran para nelayan yang menangkap ikan di laut. Tarek berarti "tarik" sedangkan sukat berarti alat sejenis jaring yang digunakan untuk menangkap ikan.

  • Tari Rapa'i Geleng
Tari ini dikembangkan tahun 1965 dipesisir pantau selatan. Rapa'i adalah orang pertama yang mengembangkan alat pukul ini. Tarian Rapa'i geleng ini sebagai simbol sikap keseragaman, keberasmaan serta kekompakan. Pada dasarnya tarian ini berfungsi untuk menjelaskan tentang hidup dalam masyarakat sosial. Tari ini masih eksis dan berkembang dan sering ditampilkan dalam berbagi event budaya skala nasional maupun Internasional.

  • Tari Pho
Kata pho ini berasal dari peuba-e yang memiliki arti meratoh atau meratap. Pho adalah panggilan dari rakyat yang berupa penghormatan, misalnya raja telah  almarhum direbut dengan Po Teumeureuhom.

Penari ini adalah wanita dengan kesedihan- kesedihan  karena ditimpa kemalangan dan disajikan dengan ratapan. Tari ini tidak lagi dtonjolkan pada waktu kematian dan ditampilkan pada upacara adat.

  • Tari Seudati
Sebelum tari seudati terdapat kesenian yang dinamakan retoih, atau saman. dan ditetapkan syahadati dan disingkat menjadi seudati. Kelompok tari ini terdiri dari 8  orang dan 2 orang syahi sebagai vokalis. Syekh dalam kelompok ini sebagai pimpinan.

Irama serta tempo tarian ini ditentukan oleh tempo lagu dan irama dengan beberapa adegan oleh petikan jari serta tepukan tangan ke dada dan hentakan kaki ke tanah. Tepukan dada atau perut yang dilengketkan menghasilkan warna suara yang bergetar dan gema.

Demikian ulasan ragam Jenis Tarian Tradisional Daerah Aceh. Dapatkan ragam ulasan seputar kesenian yang berasal dari daerah Aceh dan berbagai jenis seni budaya daerah yang terdapat di Indonesia baik seni tradisional maupun modern juga makna dan nilai budaya yang terkandung pada seni budaya Indonesia atau mancanegara dengan mengakses Senibudayasia. 

Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel