Macam - Macam Tari Tradisional Maluku Yang Belum Banyak Diketahui

Macam - Macam Tari Tradisional Maluku Yang Belum Banyak Diketahui - Tarian di Maluku memiliki jumlah yang banyak dengan berbagai perbedaan dari setiap tari yang ditampilkan seperti pola gerakan dan juga tarianya yang sebagian besar digunakan untuk fungsi sosial. Berikut ini beberapa tari yang ada di Maluku, antara lain :

  • Tari Katreji 
Tari ini digunakan untuk upacara pelantikan raja atau kepala desa. Tarian ini berdasarkan sejarahnya merupakan suatu bentuk akulturasi dari budaya Eropa seperti Portugis dan Belanda.

Bahasa yang digunakan pada aba - aba tari pada lantai dan gerak yang menggunakan bahasa Portugis yang merupakan suatu proses biligualisme. 

Tari ini memang identik dengan hiburan sebab tari ini juga menggambarkan tentang suka dan duka atau disebut dengan tari pesta rakyat. Iringan tari ini dengan menggunakan berbagai alat musik daerah Maluku seperti suling bambu, biola, karakas, ukulele, tifa, guitar, tifa dan juga bas gitar. Sedangkan pola ritme iringan tari ini yang lebih menonjol pola ritme barat atau Eropa. Tari ini masih digemari Maluku hingga sekarang.

  • Tari Orlapei
Tari ini digunakan untuk upacara seperti upacara kehormatan yang terdapat di Maluku tengah serta ungkapan selamat datang. Gerak pola lantai serta ritme musik ini sebagai ungkapan senang kepada hadirnya tamu kehormatan yang terdapat di desa.

Properti tari yang digunakan adalah gaba - gaba atau bagian tangkai dari pohon sagu atau rumbia yang merupakan makanan khas Maluku yang dalam dialek Maluku disebut "jaga Sagu" dengan iringan alat musik tradisional Maluku seperti Ukulele, Tifa, Suling Bambu dan juga gitar. 

Fakta Terpendam Tari Tradisional Maluku Yang Belum Banyak Diketahui

    • Tari Panen lola
    Tari Loliyana atau Tari Panen lola yang merupakan tari kreasi sebuah pertunjukan masyarakat di Pulau Teon Nila Serua. Loliyana berarti kata yang digunakan mengumpulkan salah satu hasil laut yang disebut "Lola".

    Lola ini di Maluku setelah sasi lola. Sasi di Maluku dikenal sebagai Upacara adat pantangan mengumpulkan hasil alam seperti hasil hutan, laut hingga batas waktu yang disepakati bersama oleh masyarakat desa.

    Fungsi dari hal tersebut adalah untuk mengontrol serta menjaga kelangsungan serta kelestarian sumber daya alam dari keserakahan manusia. Sebagai awal panen lola ini dengan pesta rakyat dengan keliling api unggun mulai malam hari hingga subuh dan dilanjutkan dengan doa kepada Tuhan.

    • Tari Kabaresi
    Tari ini diciptakan dengan semangat kepahlawanan  Martha Christina Tiahahu yang melawan penjajah dan membela hak pribumi. Tarian ini diciptakan dengan pola lantai lincah dan bunyi tifa totobuang, toleng- toleng dan juga rebana serta suling bambu.

    • Tari Panah
    Tari ini pada awalnya dari tari perang dengan properti busur serta anak panah yang dapat mengobarkan semangat dan juga keberanian para pria. Perkembangan tari ini juga digunakan sebagai fungsi penyambutan tamu di daerah Maluku Tenggara.

    Semoga bermanfaat.

    Iklan Atas Artikel

    Iklan Tengah Artikel 1

    Iklan Tengah Artikel 2

    Iklan Bawah Artikel