Ikon Patung Kota Kupang Nusa Tenggara Timur
Ikon Patung Kota Kupang Nusa Tenggara Timur - Seni patung memiliki berbagai fungsi selain sebagai sebuah karya seni. Seni Patung ini dapat dijumpai di kota - kota besar di Indonesia sebagai simbol daerah atau kota tersebut, bahkan terdapat juga dalam satu kota terdapat beberapa karya seni patung yang digunakan sebagai ikon salah satunya adalah kota Kupang.
Kota Kupang terdapat berbagai macam karya seni patung antara lain : patung Komodo di Straat-A, patung Tirosa, patung pahlawan Sonbai, patung Prof.Dr. W.Z. Johannes, patung Kalpataru,patung I.H. Doko, patung Merpati Putih dan masih banyak lagi.
Patung yang dibangun di Kota Kupang memiliki makna tersendiri, Misalnya adalah patung Prof.Dr. W.Z. Johannes terinspirasi oleh pahlawan W.Z. Johanes pejuang kemerdekaan Indonesia dan seorang ahli radiologi pertama di Asia Tenggara. Patung ini terletak di depan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dan hasil dari pematung Chris Ngefak (Alm).
Selain itu, terdapat juga patung Tirosa (Timor, Rote, Sabu) hasil buah tangan Chris Ngefak terinspirasi oleh tiga tokoh NTT, yaitu :
H.R. Koroh, Raja Amarasi (Timor) orang yang sukses dalam mendorong masyarakat Amarasi mengembangbiakan sapi dengan sistem paronisasi dan karya besar lainya.
Prof.Dr.Ir. Herman Johannes lahir di Pulau Rote seorang rektor UGM Yogyakarta 1961-1966 selain seorang tokoh pejuang dan menteri Umum di era Presiden Soekarno.
Mayjen.TNI El Tari (Gubernur NTT periode 1966-1978 berasal dari Pulau Sabu dan terkenal dengan program " Tanam…. tanam, sekali lagi tanam, kalau bukan sekarang kapan lagi”.
Sonbai adalah seorang Raja sakti. Patung tersebut adalah hasil dari buah tangan Alm. Buce Huandao dan telah diresmikan oleh Gubernur NTT EL Tari 31 Juli 1976. Patung tersebut oleh Peter A.Rohi seorang sejarawan cum wartawan berpendapat kalau patung tersebut melenceng dari kisah raja Sonbai karena yang berada diatas kuda adalah Panglima perangnya (Meo) dan bukanlah Sonbai.
Selain itu terdapat Tugu Hak Asasi Manusia (yang dikenal dengan Tugu Pancasila) yang dibangun oleh pimpinan Marus Rihi pada bulan Desember 1945 yang ketika itu perang sekutu dan dibangunlah sebuah tugu dan menghadap ke benteng Concordia (Sekarang Markas Batalyon Infantri 743/PSY TNI AD) sebagai simbol untuk memperingati tentara Australia agar tidak membuat masalah di Kota Kupang.
Tugu Tersebut terdapat empat Pondasi "four foundation" berarti bebas berbicara, bebas beragama, bebas kemiskinan dan bebas ketakutan dari perang. Renovasi yang dilakukan pada tahun 1949 dan menjadi lima lingkar Pancasila.
Demikian ulasan seni Ikon Patung Kota Kupang Nusa Tenggara Timur. Dapatkan ulasan seputar keunikan seni budaya daerah Nusa tenggara timur dengan mengakses Senibudayasia.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.