Ragam Tari Simbolis Tarian Adat Nusa Tenggara Timur
Ragam Tari Simbolis Tarian Adat Nusa Tenggara Timur - Selain Tari Hedung di Flores masih terdapat beberapa tarian tradisional lain antara lain : Tari Leke, Bebing, Toja Waniwoge, Opak dan Toja Ngalu Sau. Tarian tersebut adalah tari yang terkenal di masyarakat Kabupaten Sikka.
Sedangkan tarian yang digunakan untuk membuka berbagai lahan kebun baru adalah menanam, memetik dan mengolah hasil panen atau menumbuk padi. Tarian agama dan tari pergaulan antara lain di Flores tari Sadu, Ledek, Togo, Togopou dan Cekekua.
Selain tari tersebut juga terdapat tarian masyarakat Ende yang merupakan tarian masal dengan gerakan melingkar dan sambil menyerahkan selendang, dan lebih unik lagi adalah tari mursi sebuah tarian minta hujan. Sedangkan tari Waewali adalah tari meminta berkat dan kesejahteraan masyarakat desa.
Tari Simbolis lainya adalah tarian sebagai perlambang kemenangan dalam perang, yaitu tari Sagu Alu yang merupakan tarian adat masyarakat Kabupaten Ngada yang dipertunjukan dengan lompatan di atas bambu.
Tari Kandingangu adalah tarian populer yang terdapat di Sumba Timur. Tari ini ditampilkan oleh gadis kecil pada pesta perkawinan, acara gembira dan pesta panen.
Sedangkan tarian Kobukangi adalah tarian pergaulan yang ditampilkan sebanyak 4 hingga 100 orang dengan busana adat serta aksesorisnya. Tarian Populer lainya adalah tari Renja Rimbangu, Tari Renja Hutu, Tari Ninggu, Tari Renja Lugu, Tari Renja Muara, Tari Parina dan Tari Harama.
Demikian ulasan kesenian daerah Ragam Tari Simbolis Tarian Adat Nusa Tenggara Timur. Dapatkan ulasan seputar kesenian daerah nusantara dan mancanegara, seni tradisional maupun modern dengan mengakses Senibudayasia.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.