Empat Jenis Sumber Gaya Dalam Pementasan Teater
Empat Jenis Sumber Gaya Dalam Pementasan Teater - Menurut Rendra terdapat empat sumber gaya dalam pementasan teater dalam perkembanganya:
- Pemain Utama sebagai sumber gaya
- Penulis naskah sebagai sumber gaya
- Penulis naskah sebagai sumber gaya
Pemain Utama Sebagai Sumber Gaya
Sebagai gambaran utama pemain utama sebagai sumber gaya, misalnya pertunjukan cerita tradisional Indonesia wayang orang dilakukan untuk menonjolkan gaya pribadi pemain utamanya dari seluruh unsur pementasan wayang orang dapat kita lihat misalnya Lakon "Arjuna Wiwaha" Yudistira menjadi pemain utama semua ditonjolkan untuk tokoh Yudistira.
Contoh cerita tradisional Ketoprak gerakan - gerakan kecil pemain lain diarahkan untuk mendukung untuk pemain utama dan kemampuan pribadi tokoh utama lebih ditonjolkan itulah yang disebut kerja sama dalam teater.
Gaya - gaya cerita tradisional tersebut dilakukan karena aspek penulisan yang masih sangat lemah, contohnya: ketoprak, ludruk, wayang orang dan sebagainya yang dipentaskan tanpa mengandalkan naskah.
Cerita yang dipentaskan sebagian besar dipahami oleh pemain dan berdasarkan cerita lisan dan pertunjukan mengandalkan pemain utama bukan mengandalkan naskah.
Penulisan Naskah Sebagai Sumber Gaya
Gaya kesenian yang kuat dapat diciptakan oleh penulis yang tangguh selain lakon penulis akan menuangkan gaya pribadinya dalam naskah, sehingga naskah menjadi pedoman para pemain.
Gaya penulis yang menciptakan gaya, antara lain:
- Anton Checkhow
- William Shakespare
- Sophocles
- Strindberg, dan sebagainya.
Gaya teater shakespare mempunyai keunikan tersendiri sehingga menyebabkan bervariasinya gaya pementasan teater karena setiap penulis yang kuat mempunyai gaya pribadi dan keunikanya tersendiri, contohnya :
- Teater Shakespare
- Teater Peter Weis
- Teater Chekhow
- Teater Genet
- Teater Tennesse Williams
- Teater Aechilus
- teater Euripides
- teater Aristophanes
- teater Menander
Adapun gaya teater yang dalam pementasanya bersumber dari penulisnya yang diikuti oleh teater Indonesia, contohnya:
- Gaya teater Populer bersumber dari Teguh Karya
- Gaya teater Mandiri bersumber dari Putu Wijaya
- Gaya pertunjukan bengkel teater bertumpu pada Rendra
- Gaya pementasan teater koma bersumber pada N. Riantiarno
Dari beberapa gaya tersebut dalam pementasanya mempunyai berbagai keunikanya tersendiri.
Penulis yang sebagai pimpinan grup dan penulis yang memimpin langsung latihan - latihan adalah salah satu ciri teater yang bersumber pada penulisanya, sehingga keunikan tercipta dalam pementasan teater melalui gagasan - gagasan yang unik.
Semoga bermanfaat.