Sutradara Sebagai Sumber Gaya Pementasan Teater
Sutradara Sebagai Sumber Gaya Pementasan Teater - Memerankan dan menentukan gaya pementasan juga menuntun setiap pemain adalah dilakukan oleh penulis yang menjadi sutradara. Tetapi dalam perkembanganya tidak semua penulis mampu menjadi seorang sutradara, sehingga penulis menunjuk sutradara untuk mewakili menyutradarai pementasan.
Tugas seorang sutradara adalah mengontrol dalam pentas kelompok dan mengorganisasi agar pemain tidak menonjolkan diri masing - masing, sehingga dapat tercipta dalam pementasan gaya yang diinginkan penulis.
Mengekspresikan konsep dengan gayanya sendiri juga bertindak sebagai sutradara biasanya seniman - seniman yang pandai dalam menciptakan gaya, dan naskah berfungsi sebagai wadah cerita.
Menggunakan sutradara sebagai sumber gaya adalah gaya pementasan yang mengikuti konsep sang sutradara, seperti gaya pementasan tersebut.
Dalam sandiwara - sandiwara terjemahan atau saduran dengan menggunakan sutradara sebagai sumber gaya seperti pementasan di Indonesia.
Misalnya:
Pementasan oleh teater koma yang bersumber gaya N. Riantiarno dengan judul "Sampek Ing Tay" pementasan tersebut cerita yang sebagai wadah.
- Pementasan Teater Populer berjudul "Pronocitro Layonsari" Bersumber gaya Teguh Karya.
Selain itu Teater Mandiri dan Putu Wijaya bertindak sebagai sumber gaya dalam pementasan dalam terjemahan "hamlet".
Semoga bermanfaat.