Makna Filosofis Motif Ragam Hias Sido Luhur
Makna Filosofis Motif Ragam Hias Sido Luhur - Dirunut dari sejarah batik motif batik sido luhur berasal dari Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta. Motif batik ini dimaknai filosofi keluhuran.
Motif jenis ini dikenakan oleh temanten putri pada malam pengantin di Keraton Surakarta, bagi orang Jawa sebagian besar memang tidak mencari keluhuran dalam hal materi dan non materi. Baca Motif Ragam Hias Batik Keraton Surakarta.
- Keluhuran Materi
Keluhuran materi dalam arti tercukup kebutuhan ragawi dengan bekerja keras sesuai dengan pangkat, derajat, jabatan dan profesinya, juga keluhuran budi berupa ucapan serta tindakan sebagai keluhuran non materi.
Hal tersebut terkait dengan harapan orang Jawa yang hidupnya kelak dapat mencapai hidup yang penuh dengan nilai keluhuran. Motif keluhuran dimaknai sebagai harapan dalam mencapai kedudukan tinggi dan menjadi panutan masyarakat.
- Makna Filosofi Motif Batik Sido Luhur
- Mengembangkan
- Menyempurnakan diri menjadi manusia yang berbudi luhur yang senantiasa berdoa, mengingat dan bersyukur kepadaNya.
Motif ini juga maknai sebagai pengharapan tertentu, misalnya pada saat acara mitoni yaitu memiliki makna agar bayi yang akan lahir akan memiliki sifat berbudi pekerti luhur dan sopan santun.
- Mitos Motif Batik Sido Luhur
Dalam penciptaan batik Sido luhur terdapat mitos yang unik bagi para penciptanya untuk menahan nafas berlama-lama. Motif Sido Luhur diciptakan oleh Ki Ageng Henis, kakek dari Panembahan Senopati pendiri Mataram Jawa, serta cucu dari Ki Ageng Selo.
Konon batik tersebut dibuat oleh Ki Ageng Henis khusus untuk anak keturunan, dengan harapan agar pemakai berhati dan berpikir luhur serta berguna bagi masyarakat.
Demikian ulasan Makna Filosofis Motif Ragam Hias Sido Luhur batik keraton Yogya dan Surakarta dan ulasan seputar makna dan mitos yang terdapat pada motif batik sido luhur sebagai karya seni tradisional nusantara yang memiliki makna pada corak dan keunikan tersendiri selain motif batik daerah lain.