Sejarah Perkembangan Dan Penciptaan Motif Ragam Hias Batik Keraton Surakarta
Sejarah Perkembangan Dan Penciptaan Motif Ragam Hias Batik Keraton Surakarta - Pembuatan Batik pada zaman dahulu dilingkungan keraton dan dikerjakan oleh para putri yang berada di lingkungan keraton. Pembuatan batik kala itu dianggap sebagai kegiatan yang penuh dengan nilai kerohanian, pemusatan pikiran, kebersihan jiwa dan kesabaran juga permohonan serta petunjukan dan ridho Tuhan Yang Maha Esa.
Proses penciptaan ragam hias batik sebagai karya seni budaya dengan nilai keindahan abadi, nilai lambang serta keterkaitan dengan latar belakang penciptaan, penggunaan serta penghargaan.
Batik Keraton berciri dengan pola tradisional yang tumbuh dan berkembang di lingkungan keraton Jawa. Susunan ragam hias serta warna terkait erat dengan latar belakang kehidupan tertentu mulai dari, adat, kepribadian, pandangan hidup dan matra seni.
Pembuatan Batik Kraton diciptakan dilingkungan keraton mulai dari penciptaan ragam hias hingga pencelupan akhir dan dibuat hanya untuk para keluarga raja.
Seiring dengan perkembangan yang meningkat maka pembuatan batik dikerjakan oleh pengrajin batik dari luar keraton selain dengan putra dan putri abdi dalem keraton, sehingga berkembang menjadi industri di luar keraton.
Keraton Surakarta adalah sebagai pusat kebudayaan Hindu - Jawa yang tercermin pada ciri batik mulai dari motif, aturan serta warna pemakai. Di Keraton Surakarta pemakai batik adalah sebagai penanda status sosial.
Keunikan pada desain batik solo dihubungkan dengan kultur Hindu dan Jawa, misalnya :
- - Simbol sawat dari mahkota atau kekuasaan tertinggi
- - Simbol Meru dari gunung atau bumi
- - Simbol Naga dari air
- - Simbol Burung dari angin atau dunia bagian atas dan simbol Lidah Api dari api.
Desain motif tradisional yang dipakai pada acara penting misalnya :
- Satria manah
- Semen rante
Motif tersebut dipakai pada saat acara lamaran pengantin.
Batik keraton Surakarta berciri warna lembut, paduan warna harmonis yang terbuat dari bahan pewarna sintetis dan non sintetis sebagai pendukung pengembangan batik.
Batik keraton Surakarta berciri warna lembut, paduan warna harmonis yang terbuat dari bahan pewarna sintetis dan non sintetis sebagai pendukung pengembangan batik.
Batik Terkenal di Istana Keraton Surakarta :
- Parang Barong
- Parang Curiga
- Parang Sarpa
- Ceplok Burba
- Ceplok Lung Kestlop
- Candi Luhur
- Srikaton
- Bondhet.
Semoga bermanfaat.