Makna Warna Ornamen Dalam Kehidupan Adat Alas

Makna Warna Ornamen  Dalam Kehidupan Adat Alas - Asmiliasi budaya suku adat Alas diperkirakan telah berlangsung sejak 674 Masehi yang pada zaman itu suku tersebut menganut kepercayaan animisme. 

Suku Alas mulai memeluk Islam sejak tahun 1348 hingga sekarang (Sebayang, 1975:73; Iwabuchi, 1994; Effendy, 1967:7) setelah meninggalkaan kepercayaan tersebut, yaitu animisme atau perbegu. Baca Nilai Keindahan Ornamen Busana Adat Alas.

Simbol lambang warna dan ornamen adat istiadat suku Alas :
  • Warna Hijau adalah simbol kesuburan tanah terkait dengan budaya bercocock tanaman seperti "Dongson" yang disebarkan oleh nenek moyang suku tersebut dari Tibet yang diasumsikan dengan warna hijau.  
  • Warna Kuning adalah simbol kesejahteraan, ketertiban dan keamanan hidup suku tersebut yang diibaratkan padi yang sedang menguning.
Warna tersebut beserta maknanya telah dirasakan orang masyarakat Alas sejak terdapat aturan Penerapan Hukum Adat Alas dari Raja Lambing pada akhir tahun 1200-an (Iwabuchi, 1994; Effendy, 1967:7).
  • Tambahan Warna yaitu Warna Putih yang diasumsikan sejak orang alas mulai memeluk Agama Islam pada tahun 1348 (Effendy, 1967: 7-8; Akbar, 2010-a).
Makna  warna putih oleh masyarakat Alas melambangkan kesucian, ikhlas sebagai pemeluk Islam dan kemurnian hati seluruh Orang Alas. Ornamen dengan warna putih tersebut juga dapat dijumpai pada bangunan ibadah.
  • Warna Merah yang melambangkan semarak atau heroik serta berani berjuang melawan penjajah serta kezaliman seperti para panglima  melawan pasukan Marsose Belanda pimpinan Van Daalen pada :
- tanggal 14 Juni 1904 di Kuta Rih
- tanggal 20 Juli di Likat
- tanggal 24 Juni di Telengat Baru yang menewaskan 1.484 nyawa para Syuhada Tanah Alas (Sou’yb et al, 1976; Effendy, 1967: 7-8; Akbar dan Sri Kartini, 2006:5). 

Semoga bermanfaat. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel