Keindahan Ragam Tarian Khas Jepang

Keindahan Ragam Tarian Khas Jepang - Negara Jepang tidak hanya mempunyai daya pikat dari segi wisata saja tetapi ada juga seni budaya Jepang yang kini masih tetap di kenal sebagai seni budaya Jepang. 

Tarian khas Jepang  berciri pada kelenturan tubuh melalui olah rasa juga sarat dengan makna dari setiap gerakan tari. Pertunjukan tari seperti yang telah diuraikan dapat dijumpai dari keindahan tari tradisional Jepang nihon buyo

Keindahan Ragam Tarian Khas Jepang

Tarian Khas Jepang tidak adalah penggambaran dari kebudayaan Jepang itu sendiri yang unik serta penuh warna yang ditampilkan melalui gerakan ekspresif, lemah lembut. Baca Tarian Di Jepang Matsuri Dan Jenis Taiko.

Tarian Khas Jepang 

  • Kabuki
Gerakan khas dari tari Kabuki terletak pada gerakan kaki yang lemah gemulai. Gerakan pada tari kabuki terbagi menjadi tiga sebagai dasar gerakan tari, yaitu : 

- gerakan memutar
- gerakan tangan
- gerakan kepala
Jenis gerakan tersebut adalah sebagai simbol ekspresi manusia, misalnya : gembira, sedih dan sebagainya. Busana yang dipakai pada tari teater Kabuki adalah Kimono eye catching

  • Bon Odori
Tari Bon Odori ditampilkan ketika masa panen tiba atau festival pada musim panen sebagai ungkapan rasa syukur. Pertunjukan tarian disajikan secara masal dengan busana pakaian tradisional Jepang. 

Adapun ciri khas tari Bon Odori menari yang diiringi nyanyian beserta musik tradisional dengan hentakan kaki yang mengeluarkan bunyi, hentakan tersebut dengan gerakan bebas, serta gerakan tangan yang disesuaikan dengan ritme musik. 

  • Kasa Odori
Tarian ini tidak jauh beda dengan tarian bon odori, ciri tari Kasa Odori menggunakan payung dan pada ujung payung terdapat hiasan menyerupai logam emas yang mengeluarkan bunyi tertentu setiap payung digerakan. 

Tari Kasa Odori ada sejak jaman Edo (1603-1867 M), dan dalam perkembanganya kini tarian tersebit menjadi cirikhas Prefektur Tottori timur, yang dipertunjukan pada musim panas atau festival Shan-shan Ang. 

  • Mai
Mai berarti menari dengan iringan nyanyian dan musik tradisional Jepang. Ciri tari Mai ditampilkan seluruh bagian telapak kaki tidak pernah diangkat walaupun terkadang disisipi gerakan menghentakkan kaki, jadi kaki penari hanya di seret (suriashi).

Gerakan tari Mai diperagakan dengan berputar di dalam ruang gerak yang sempit, atau juga dapat melibatkan keseluruhan panggung sebagai ruang geraknya dengan tempo lambat. 

  • Onikenbai
Tarian ini menggunakan topeng Oni (raksasa Jepang) sebagai ciri khas tarian, dan gerakan menghentak tanah. Tarian tersebut menggambarkan Oni yang membantu manusia dalam mengusir roh jahat dari dalam tanah. 

Dalam pertunjukan tari Onikenbai biasanya dilanjutkan dengan tian Nanazumai berarti tarian tujuh kepala. Tarian tersebut melambangkan fase pertanian sebagai mata pencaharian utama penduduk Jepang pada zaman dulu. Tarian tersebut ditampilkan dengan tujuh alat berbeda yang menceritakan setiap fase dari setiap alat. 

  • Arauma
Tarian Arauma adalah tarian Jepang yang melambangkan rasa syukur dari hasil pertanian yang melimpah atau sebagai bentuk terima kasih penduduk Okawadai (salah satu kota di Provinsi Aomori) kepada kuda yang membantu mata pencarian mereka. 

Tari Arauma di tampilkan secara berpasangan, penari pria menjadi 'uma' atau kuda dan penari wanita menjadi 'haneto' atau manusia. Alat musik yang digunakan untuk iringan tari tersebut adalah : 

- Taiko sejenis gendang
- Fue sejenis seruling
- Chappa sejenis simbal

Tari tersebut ditampilkan berarak - arak yang diselingi dengan teriakan “Rassera! Rassera!”. 

  • Wadaiko
Tari Wadaiko tarian tradisional Jepang yang didominasi dengan alat musik Taiko selain alat musik tradisional Jepang lainya. 

Taiko berupa drum besar, alat musik yang sangat akrab dengan kehidupan tradisional rakyat Jepang mulai dari upacara keagamaan di kuil hingga festival.

Demikian ulasan Keindahan Ragam Tarian Khas Jepang. Dapatkan ulasan lain kesenian yang berasal dari negara Jepang, seni tradisional nusantara dan mancanegara dengan mengakses Senibudayasia.

Semoga bermanfaat. 

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel