Seni Rupa Modern Akademi Indonesia
Seni Rupa Modern Akademi Indonesia - Pembentukan lembaga - lembaga pendidikan di seluruh negeri setelah kemerdekaan merupakan perwujudan dari pendidikan seni Indonesia yang mengambil sifat yang lebih formal.
Sedangkan sekolah seni di Bandung atau yang dikenal dengan (ITB) Institut Kesenian Bandung dan Akademi Seni Rupa Indonesia (ASRI) adalah dua sekolah seni rupa yang didirikan oleh Pemerintah pada saat itu.
Sekolah - Sekolah yang didirikan oleh pemerintah tersebut memulai pengembangan seni yang akademis di Indonesia serta menyiapkan kemunculan seniman - seniman yang berpendidikan teoritis. Hal ini merupakan suatu perkembangan lembaga seni pertama di Indonesia serta kemunculan gaya- gaya yang dilahirkan merupakan suatu hasil filsafat pengajaran yang berbeda.
Di bandung dengan adanya sekolah ITB sangat berkeinginan dapat menguasai yang ditawarkan oleh Barat dengan teknologinya, sedangkan ASRI Yogyakarta melanjutkan pencarian seni dengan jati diri nasional karena pada dasarnya dengan latar belakang tradisional dan nasionalisme.
IKJ yang bertempat di wilayah jakarta tidak memikirkan pembentukan sekolah resmi hingga relatif belakangan akan tetapi terjadi perkembangan yang pesat karena memiliki kedekatan dengan pusat kesenian Taman Ismail Marzuki (TIM) dan merupakan menjadi kiblat utama seni modern.
Dengan dianalisis lebih rinci melalui sumbangan yang dilakukan oleh ketiga sekolah seni terkemuka ini. Dengan melalui kecenderungan gaya pandangan masing - masing merupakan sebagian besar mulai tercermin. Ketiga golongan tersebut digolongkan sebagai penganut seni abstrak, figuratif, murni dan dekoratif.
Seni lukis merupakan seni yang paling banyak berkembang dan istilah- istilah tersebut juga diambil untuk memudahkan pembicaraan menanggung kemungkinan kesederhanaan arti. Dalam kaitan dengan Bandung dapat dilihat melalui usaha- usaha awal menguasai seni kubisme, pemunculan kecenderungan gaya abstrak ekspresionis serta evolusi bentuk - bentuk figuratif dan bentuk murni.
Bentuk - bentuk seperti figuratif, dekortif dan ekspresif mendominasi sekolah Yogyakarta dan Jakarta dikenal dengan bentuk ekspresif. Pertumbuhan akademi tersebut tidak berarti bahwa seni tidak diciptakan di luar akademi dan para seniman.
Sebagai contoh dalam hal ini misalnya adalah seni di Bali berbeda dengan lukisan di Jawa, seni bali tidak diajarkan di perguruan tinggi terkenal, kecuali Univeritas Udayana di Denpasar. Serikat informal seperti Pita Maha, seniman muda, dan community artis didirikan dan membangun gaya lukisan sendiri.
Meskipun demikian bentuk- bentuk tradisional yang khas dari berbagai daerah yang terdapat di pulau Bali seperti Sanur, Ubud, Batuan dan Kamasan akan terus mendorong dan menguasai seni modern di pulau eksotis ini karena "Bali merupakan sebuah jalan yang berbeda" yang merupakan sebuah rincian.
Semoga bermanfaat.