Tenun Kisar Di Maluku Barat Daya Yang Tidak Banyak Diketahui

Tenun Kisar Di Maluku Barat Daya Yang Tidak Banyak Diketahui - Motif tenunan kisar memiliki simbol dan makna tersendiri merah yang berarti tanah yang disesuaikan dengan warna tanah di Kisar dan hitam adalah artinya menyatu dengan bumi. Sedangkan seperti warna yang tidak menyolok dapat dikombinasikan.

Tradisi turun temurun di Maluku barat Daya adalah budaya menenun Kisar, Kemampuan untuk menenun merupakan sebagai penanda kesiapan atau kedewasaan seorang perempuan berumah tangga. Kini budaya menenun perempuan Kisar menenun semakin hilang.

Pada adat daerah Maluku Tenggara, perempuan diperbolehkan menikah setelah bisa menenun dan kini telah banyak yang membeli kain jadi. 

Terdapat tenunan yang khusus digunakan untuk seserahan wajib untuk  calon pengantin di Kisar, motif tersebut adalah kain yang bermotif manusia dan kehidupanya, berdasarkan sumber yang ada. Kain tenun ikat juga digunakan dalam berbagai upacara peribadatan dan merupakan harta yang diwariskan kepada setiap generasinya. 

Tenun Kisar Di Maluku Barat Daya Yang Tidak Banyak Diketahui

Di kepulauan Tanibar menenun dilakukan oleh para perempuan paruh baya dan tidak ada remaja putri sebab yang hanya diperbolehkan menenun hanya perempuan di kepulauan yang juga disebut Timor Laut. 

Warna hitam merupakan warna wajib dengan apapun kombinasinya, dan motif yang paling sering digunakan di Tanibar adalah motif bunga. Kemampuan menenun di Maluku tenggara Barat Daya tersebut karena pengaruh budaya tenun, Sumba, Flores dan juga Timor Barat. Ketrampilan menenun juga dapat ditemukan di daerah Leti, Wetar dan Babar.

Semoga bermanfaat,

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel