Ragam Teknik Penciptaan Seni Kriya Tenun

Ragam Teknik Penciptaan Seni Kriya Tenun - Seni Kriya Tenun Nusa Tenggara Timur banyak dikenal karena keragaman corak dan hiasan. Terdapat dua jenis tenun berdasarkan cara pembuatanya yaitu tenun ikat dan songket. Perbedaan kedua jenis tenun tersebut adalah pada teknik pembuatan.

Pada tenun songket terdapat tambahan benang perak, emas dan perak serta benang sutra. Daerah penghasil tenun ikat antara lain daerah Sumatera Utara, Aceh, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah atau Toraja, Kalbar ,Kaltim, NTT, Maluku, Flores dan Maluku. 

Sedangkan daerah penghasil tenun Songket adalah antara lain daerah Bali, Palembang, Aceh Sumatera Utara, Lombok, Nusa Tenggara, Riau, Kalimantan dan Maluku. Hasil kriya tenun ini berupa sarung, kebaya, selendang, ikat kepala dan pakaian adat. Baca Ulap Doyo Kain Tenun Khas Kalimantan Timur.

Bahan yang dipakai untuk membuat kain tenun terbuat dari bahan - bahan alam yang terdapat di daerah setempat. Sebagian besar produk kerajinan tenun di Sumbawa terbuat dari benang kapas. Sedangkan kain tenun yang terbuat dari benang sutra terdapat didaerah Palembang, Aceh, Sumatera, Bali dan benang berbahan katun dapat di jumpai di Flores. Baca Motif Corak Dan Teknik Pembuatan Kain Tenun Ikat Flores Nusa Tenggara Timur.

Ragam Teknik Penciptaan Seni Kriya Tenun Nusa Tenggara Timur

Teknik menenun sama dengan teknik menganyam, letak perbedaanya terdapat pada alat yang digunakan. Anyaman dilakukan dengan tangan manual tanpa menggunakan alat bantu dan menenun menggunakan alat yang disebut dengan pakan dan lungsin. Berikut ini empat jenis teknik menenun di Nusa Tenggara Timur:

  • Teknik Silang Tunggal adalah teknik yang memiliki dua arah sumbu tegak lurus atau miring satu dengan lainya.

  • Teknik Silang Ganda hampir sama dengan silang tunggal menyisip dan menumpang dua benda pipih pakan dan lungsin berbeda arah. Letak perbedaan menenun ini yaitu diselusup dan ditumpangi satu hingga empat dan seterusnya, sehingga dikenal dengan silangan ganda dua hingga empat dengan jumlah benda pipih yang dilompati dan disusupi. 

  • Teknik Tiga Sumbu
Teknik untuk memperolah hasil tenun tiga sumbu Jarang dan tiga sumbu rapat yaitu dengan cara Pakan dan lungsin yang akan ditenun harus tersusun tiga arah. teknik ini seperti teknik silang. Hasil tenun ini menghasilkan bentuk heksagonal atau segi enam beraturan atau belah ketupat. 

  • Teknik Empat Sumbu
Teknik dengan cara menyisipkan dan menumpangkan lungsin dan pakan dengan berbeda arah satu dengan lain. Terdapat empat buah sumbu benda pipih yang berbeda arah. Jenis tenun yang berlubang - lubang dengan bentuk pola oktogonal atau segi delapan beraturan

Demikian ulasan artikel Ragam Teknik Penciptaan Seni Kriya Tenun. Dapatkan juga ulasan seputar nilai - dan makna kesenian tradisional dan modern yang terdapat di Indonesia maupun mancanegara dengan mengakses Senibudayasia.

Semoga bermanfaat.

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel