Jenis Kerajinan Khas Suku Banjar Kalimantan Selatan
Jenis Kerajinan Khas Suku Banjar Kalimantan Selatan - Usaha kerajinan merupakan hasil dari kekayaan alam kalimantan oleh penduduk. Kerajinan di Kalimantan selatan telah ada sejak zaman dulu seperti kerajinan menganyam yang diwariskan secara turun temurun dan hidup dan berkembang sebagai penghasilan besar penduduk Kalimantan selatan.
Seni Kerajinan tersebut dikerjakan secara manual yang berupa anyaman seperti bakul purun, tikar purun dan topi purun. Hasil anyaman yang juga terbuat dari rotan tersebut ada yang halus dan kasar.
Barang halus dan kasar di hasilkan daerah Margasari, misalnya seperti kipas, macam-macam tangguk, kopiah, kotak jahitan dan sebagainya. Seni anyaman yang terdapat di Kalimantan terbagi menjadi dua macam antara lain anyaman suku Dayak dan anyaman bukan Suku dayak.
Selain kepercayaan Kaharingan seni anyaman suku Dayak dan nyanyian pujaan mereka, hasil dari anyaman mereka adalah sebuah manifestasi keagamaan mereka. Bahan yang digunakan sangat halus dan terbuat dari rotan.
Seni kerajinan Anyaman suku Dayak bahan utama yang digunakan antara lain bambu, rotan, purun dan tidak sebanyak purun. Sedangkan anyaman sebagai sumber pencarian rakyat di desa berupa anyaman kampil tikar, bakul belangsai dan sebagainya.
Anyaman halus serta kasar berasal dari luar, sedangkan tikar perhiasan halus adalah sistem anyaman tunggal. Motif corak dari tikar perhiasan antara lain: bintang berhamburan, tapak catur, pancar walu, gigi haruan, belah ketupat dan daun melancar. Ada juga yang berasal dari ekor kuda yang berupa anyaman kopiah pekat dan kopiah janggang. Baca Kerajinan Khas Kalimantan Selatan Anyaman Tikar Rotan.
Selain anyaman juga kerajinan mengasah batu intan dengan alat penggosok sederhana. Martapura adalah pusat pengasahan intan sejak jaman dulu. Intan yang dihasilkan misalnya intan trisakti, intan galuh cempaka, intan galuh badu.
Kerajinan yang lain adalah mengukir ukiran yang dihasilkan berasal dari pengaruh suku Dayak, disebut ukir bini. Motif ukiranya tumbuhan, buah dan binatang. Sedangkan pada bagian rumah yang diukir antara lain pada papilis atau pintu, jendela atau dahi lalongkang jendela, anjung ambin sayup pada bagian dalam.
Alat pahat yang digunakan antara lain pucuk rabung, gigi haruan, jembangan dan awan. Perkakas yang digunakan adalah ukiran surut, ukiran berangkap dan ukiran dalam. Ukiran surut misalnya takaran beras, hul pisau raut dan lain sebagainya. Ukir dalam dan ukir berungkap misalnya pet, kalandan, penginangan kayu, kepala keris, badik, parang, sarung tombak, nisan kubur, kepala tongkat dan sejenisnya.
Selain kayu juga terdapat ukiran dari kuningan, misalnya tempat sirih atau penginangan, peludah, peti kuningan dan sebagainnya. Alat tersebut dibuat oleh orang Banjar Negara. Bahan ukir lainya dalah tanduk dan kayu yang digunakan untuk kepala keris yang berkembang di Amuntai, Martapura dan Banjarmasin. Baca Kain Tenun Sasirangan Khas Suku Banjar.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.