Seni Pahat Ornamen Ukir Khas Banjar
Seni Pahat Ornamen Ukir Khas Banjar - Ornamen merupakan bagian salah satu seni rupa. Karya seni yang berupa ornamen banyak dijumpai dirumah orang adat Banjar sebagai budaya tradisional orang Banjar. Ornamen adalah ragam hias dan bagi adat Banjar selain sebagai hiasan juga memiliki makna secara filosofi.
Tatah adalah Ornamen tardisional Banjar yang berupa ukiran relief, Tatah Babuku atau ukiran dalam bentuk tiga dimensi serta Tatah Baluang atau ukiran berlubang. Rumah dengan tipe bubungan tinggi yang disebut gajah baliku dan palimbangan diberikan 12 belas bangunan dipasang ornamen khas.
Pertama Pada bagian rumah adat Banjar disebut layang- layang adalah pucuk bubungan lancip bermotif tumbuhan paku alai, tombak dan keris dan Bogam. Sedangkan motif Piramida dan anak catur untuk tipe palimasan ornamen sungkul.
Pada tipe Palimbangan ukiran jamang mahkota bubungan adalah balai laki, balai bini dan cacak burung. Motif Jamang berbentuk simetris dengan motif anak catur kiri kanan dan motif paku alai, babulungan ayam dan halilipan.
Baca :
Kedua Penutup kuda - kuda adalah tawing layar pada rumah adat Palimbangan, cacak burung dan balai laki dengan komposisi simetris dan tidak banyak hiasan hanya berupa bundaran dan komposisi dedaunan.
Kedua Penutup kuda - kuda adalah tawing layar pada rumah adat Palimbangan, cacak burung dan balai laki dengan komposisi simetris dan tidak banyak hiasan hanya berupa bundaran dan komposisi dedaunan.
Ketiga motif disebut pilis atau papilis yang digunakan sebagai ujung kasau dan tumbukan kasau dan pada kaki dinding. Motif yang digunakan adalah pucuk rabung, tali bapintai, dadaunan, paku alai, kulat karikit, itikan dan sarang wanyi, teratai, gigi haruan dan sebagainya.
Keempat Tangga dengan menggunakan motif melati, tongkol dan palis, manggis, payung belimbing dan bulan sabit. Sedangkan pada motif Panapih adalah motif dadaunan, buang, tali bapintal dan garis geometris.
Kelima adalah palatar atau teras diukir [ada jurai kiri dan kanan. Motif ukiran Jurai menggunakan motif hiris gagatas, daun paku pucuk rebung dan sebagainya.
Keenam diberikan ukiran pada pintu dengan ornamen yang berupa ukiran bapintal dan bentuk bulat telur. Selain itu jurai lawang ornamen mirip terbuka bentuk bulan sabut atau setengah lingkaran dan kombinasi tali bapintal, bunga- bunga sulur - suluran.
Motif tali bapintal juga terdapat di daun lawang atau daun pintu, pinggiran kusen pintu dan hiasan bagian dalam. Sudut daun lawang bermotif dedaunan dan pancar matahari dan daun jaruju.
Ketujuh adalah jendela atau lalungkang dengan motif bulan penuh, bulan binatang, bintang sudut lima, bulan sahiris, daun jalukap dan sebagainya.
Kedelapan, Watun pinggir lantai atau dinding watun. Ornamen yang digunakan adalah watun jajakan, panapih watun sambutan, panampik tangah dan panampik basar. Ukiran yang digunakan adalah motif dadaunan, tali bapintal, kambang taratai, kanangan, buah- buahan dan motif lainya.
Kesembilan adalah Tatabanyang terdapat disekitar kaki dinding pada ruang panampak basar. Ornamen terdapat disepanjang tataban dengan motif tali bapintal dan posisi pinggir.
Kesepuluh, Tawing Halat atau dinding pembatas. Ornamen seimbang dengan daun pintu dan ragam hias. Motif yang digunakan adalah motif bapintal, buah dadaunan serta kombinasi kaligrafi Arab.
Kesebelas, Sampukan Balok atau pertemuan balok. Tidak terdapat plafon pada rumah adat Banjar tetapi hanya dua blok pada bagian atas, Motif yang digunakan adalah garis geometris dan dadaunan.
Keduabelas, gantungan Lampu. Dipasang pangkal tali balok rentang yang terdapat diatas posisi tengah. Motif pangkal gantungan adalah dadaunan, bunga serta komposisi lingkaran dan relief.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.