Makna Filosofi Bening Aban Kerajinan Khas Dayak Kenyah
Makna Filosofi Bening Aban Kerajinan Khas Dayak Kenyah - Bening Aban adalah kerajinan khas suku dayak kenyah yang terbuat dari bahan kayu. Bening Aban digunakan untuk menggendong bayi atau anak yang masih kecil. Bening aban berupa tas dengan hiasan ukiran serta lapisan sulaman uang logam dan manik- manik sehingga terlihat unik.
Bahan yang digunakan untuk membuat bening aban menggunakan bahan kayu lemah dan ringan, kayu untuk bening aban ini adalah kayu Pelai. Jenis kayu ini tumbuh di hutan primer serta mengandung banyak air. Bentuk bening aban sekitar 38-40cm dan pada bagian bawah diberi papan yang berfungsi untuk mendudukan anak dan diberikan tali yang diangkut pada bahu kiri dan kanan.
Motif atau hiasan yang terdapat pada bening aban ini memiliki makna filosofis dan dibentuk dengan motif khas suku Dayak. Filosofi dari bening aban adalah menjunjung hakekat seorang anak sebagai anugrah Tuhan. Bahan dan juga lukisan serta bentuk bening aban mengandung makna orang tua terhadap anak.
Selain itu motif yang melambangkan keabadian hidup tercermin pada pada bagian bening aban yang pada umumnya simetris dan meander dan terdiri dari reling pakis. Motif bening aban terdiri dari berbagai macam ragam seperti motif tanduk rusa, taring binatang buas, mata uang logam dan manjangan yang bermakna menginginkan anaknya baik.
Bening aban yang didesain sedemikian rupa untuk mendapatkan kenyamanan anak. Bening aban digunakan untuk pergi keladang ketika membawa anak. Hal tersebut menunjukan kasih sayang serta tanggung jawab yang besar suku Dayak terhadap anak. Baca Anjat Anyaman Rotan Khas Suku Dayak Kenyah Kaltim.
Semoga bermanfaat.
Semoga bermanfaat.