Seni Kerajinan Batik Motif Cagar Budaya Khas Daerah Klaten Jawa Tengah
Seni Kerajinan Batik Motif Cagar Budaya Khas Daerah Klaten Jawa Tengah - Batik merupakan warisan budaya tak benda yang telah diakui UNESCO. Perkembangan batik nusantara semakin berkembang seiring dengan perkembangan zaman dan permintaan konsumen.
Daerah penghasil batik di Jawa Tengah salah satunya adalah daerah Bayat yang terletak di Kabupaten Klaten. Batik Bayat telah dikenal sejak tahun 80-an yang berawal dari desa Jarum Kabupaten Klaten.
Batik yang dikenal sebagai batik Bayat menyimpan sejarah yang menarik untuk disimak yaitu berawal dari para pemuda setempat yang bekerja di galeri - galeri lukisan di Yogyakarta akhirnya para pemuda yang bekerja digaleri Yogyakarta kembali pulang dan menjadi produsen lukisan batik yang di jual ke Yogyakarta. Hal itu didasarkan karena tingginya permintaan lukisan batik dan kurangnya pasokan.
Melalui ide kreatif seorang seniman pembatik maka munculah berbagai macam motif batik modern yang didesain warna - warna yang cerah dan bebas sehingga batik Bayat bisa dibilang mengalami modifikasi.
Motif khas batik Bayat didominasi warna soga atau kecoklatan dan identik dengan warna batik Kasunanan Surakarta. Motif khas batik Bayat diantaranya : motif gajah birowo, motif Pintu retno, motif Parang liris, motif babon angrem dan motif mukti wirasat.
Batik Cagar Budaya Klaten Jawa Tengah
Batik cagar budaya khas daerah Klaten dikembangkan sejak tahun 2011 sebagai wujud kepedulian dan pelestarian budaya setempat melalui seni kerajinan batik yang ada di daerah Klaten.
Motif batik cagar budaya merupakan batik yang terinspirasi dari ragam hias yang terdapat pada benda - benda cagar budaya. Motif ragam hias yang menginspirasi pembuatan motif cagar budaya khas Klaten adalah ornamen yang terdapat pada relief candi - candi yang terdapat di daerah Klaten salah satunya candi Prambanan.
Seni relief candi yang menginspirasi pembuatan motif batik yaitu Pohon Kalpataru dan Kinara -Kinari yang ditemukan di kompleks Candi Lara Jonggrang Prambanan.
Semoga bermanfaat.
Daerah penghasil batik di Jawa Tengah salah satunya adalah daerah Bayat yang terletak di Kabupaten Klaten. Batik Bayat telah dikenal sejak tahun 80-an yang berawal dari desa Jarum Kabupaten Klaten.
Batik yang dikenal sebagai batik Bayat menyimpan sejarah yang menarik untuk disimak yaitu berawal dari para pemuda setempat yang bekerja di galeri - galeri lukisan di Yogyakarta akhirnya para pemuda yang bekerja digaleri Yogyakarta kembali pulang dan menjadi produsen lukisan batik yang di jual ke Yogyakarta. Hal itu didasarkan karena tingginya permintaan lukisan batik dan kurangnya pasokan.
Melalui ide kreatif seorang seniman pembatik maka munculah berbagai macam motif batik modern yang didesain warna - warna yang cerah dan bebas sehingga batik Bayat bisa dibilang mengalami modifikasi.
Motif khas batik Bayat didominasi warna soga atau kecoklatan dan identik dengan warna batik Kasunanan Surakarta. Motif khas batik Bayat diantaranya : motif gajah birowo, motif Pintu retno, motif Parang liris, motif babon angrem dan motif mukti wirasat.
Batik Cagar Budaya Klaten Jawa Tengah
Batik cagar budaya khas daerah Klaten dikembangkan sejak tahun 2011 sebagai wujud kepedulian dan pelestarian budaya setempat melalui seni kerajinan batik yang ada di daerah Klaten.
Motif batik cagar budaya merupakan batik yang terinspirasi dari ragam hias yang terdapat pada benda - benda cagar budaya. Motif ragam hias yang menginspirasi pembuatan motif cagar budaya khas Klaten adalah ornamen yang terdapat pada relief candi - candi yang terdapat di daerah Klaten salah satunya candi Prambanan.
Seni relief candi yang menginspirasi pembuatan motif batik yaitu Pohon Kalpataru dan Kinara -Kinari yang ditemukan di kompleks Candi Lara Jonggrang Prambanan.
Semoga bermanfaat.