Musik Dan Lagu Mancanegara Di Asia Masa Kultur Keagamaan Animisme
Musik Dan Lagu Mancanegara Di Asia Masa Kultur Keagamaan Animisme - Lagu - lagu di Asia sangat beragam dengan berbasis ratusan budaya serta etnik dengan perspektif keindahan berbeda yang dimiliki oleh masing - masing negara dan latar belakang sejarah.
Ragam musik serta lagu - lagu mancanegara selain unsur - unsur musik tradisional yang tetap juga kultur yang diwakilinya. Persamaan unsur - unsur musik dapat terdapat satu bukti adalah alt - alat musik tertua, yaitu: Tongfu (=bronze kattledrum) alat berupa gong yang terbuat dari perunggu.
Alat - alat musik tersebut dapat dijumpai di provinsi Yunan, Burma, Thailand, Malaysia, Indonesia dan Vietnam tepatnya terdapat di gua - gua. Penyebaranya antara tahun 2000 SM hingga 200 M. Baca Musik Asia Tenggara Vietnam.
Adapun persamaan yang lain yang dapat ditemui kekayaan instrumen musik secara umum, yaitu: dinamika pertukaran budaya selama masa kolonial, Gaya seni pertunjukan dan variasi akar budaya juga .
Berdasarkan Masanya Musik dan Lagu Mancanegara di Asia adalah sebagai berikut:
- Masa Kultur Keagamaan Animisme
- Masa Hindu Budha
- Masa Islam
Masa Kultur Keagamaan Animisme
Sebelum masa Hindu budha aktivitas bermusik fokus di negara Asia dan menganut agama animisme serta mempercayai kekuatan gaib dan spiritual.
Mendengarkan alat musik seperti gong, drum dan alat musik ritmik tagunggo dan Mengindano mereka mempercayai dengan mendengarkan alat musik tersebut sebagai gerbang alam nyata dan alam gaib.
Di Indonesia seperti gamelan 'monggang' hingga sekarang masih diyakini sebagai gerbang alam nyata dan alam gaib dan mempunyai nilai - nilai luhur.
Alat - alat musik dan lagu dengan kepercayaan animisme tetap dimainkan oleh para penduduk di dataran - dataran tinggi serta wilayah yang jauh dari pusat kepadatan penduduk, meski pengaruh sosial dan ekonomi yang terjadi sejak berabad - abad.
Sedangkan di Malaysia masih didominasi kaum tetua yang tinggal di daerah Senoi, Semang dengan upacara ritual penganut animisme. Selain kaum tua Melayu di Senoi, Semang juga masyarakat Negrito di Filipina yang terdapat di area pegunungan sepanjang wilayah kepulauan, mereka mewakili suatu minoritas penting.
Ritual penganut animisme secara spiritual tumbuh subur dengan pemujaan kepada roh nenek moyang. Komunikasi dengan roh E-Sarn merupakan ritual yang ada di Thailand dengan mantra musikal oleh satu medium (Mholafum Phifa) disertai dengan musik 'Khaen'.
Musik - musik dengan unsur animisme masih banyak di jumpai di Filipina untuk upacara ritual keagamaan untuk menghormati salib Sang Yang Kudus yang disebut dengan 'subli'. Selain itu juga upacara kuno suatu tak sadarkan diri dengan adaptasi unsur liturgis serta hiasan religius di gereja kristen.
Semoga bermanfaat.