Keunikan Motif Batik Seni Ragam Hias Budaya Daerah Banyumas
Keunikan Motif Batik Seni Ragam Hias Budaya Daerah Banyumas - Banyumas merupakan daerah yang terkenal dengan kesenian calung, tari lengger dan bahasa Ngapak /k/ yang terletak di daerah provinsi Jawa Tengah bagian barat yang berdekatan dengan daerah Sunda lebih tepatnya disebelah barat Kota Yogyakarta dengan pesona alam yang indah.
Daerah tersebut merupakan salah satu daerah penghasil batik berciri kedaerahan setempat dalam segi pewarnaan atau motif batiknya yang dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi motif batik khas daerah Banyumas.
Pada zaman dahulu pembuatan motif batik dibuat dengan cara digambar secara manual pada kain batik oleh para pengrajin batik yang menghabiskan waktu beberapa bulan dalam proses pembuartanya. Proses pembuatan batik dengan menggambar langsung pada kain batik disebut dengan batik tulis.
Batik pada aman dahulu hanya dikenal dengan oleh kalangan bangsawan keraton saja dan kini perkembangan batik tidak saja dipakai oleh rakyat tetapi telah kerajinan daerah ini telah dikenal diberbagai negara didunia.
Batik, khususnya di Kabupaten Banyumas terbagi menjadi dua jenis yaitu batik pengaruh dari keraton dan batik petani. Motif batik yang mendapat pengaruh dari keraton terdapat kesamaan dengan motif batik yang berasal dari keraton Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Dari kedua keraton tersebut terdapat kesamaan motif, tetapi terdapat perbedaan yang menonjol terletak pada pewarnaan batik yang berbeda.
Batik Petani motif - motif yang mengembangkan atau menggubah dari alam benda atau flora dan fauna. Contoh motif batik Banyumas :
- motif lumbon
- jahe serimpang
- jahe lumbon
- serayon
- kopi pecah dan sebagainya
Batik yang berkembang di daerah Banyumas awalnya dibuat oleh para pengikut Pangeran Diponegoro yang mengungsi ke daerah Banyumas. Motif batik Banyumas merupakan sebuah ekspresi perancang desainer batik dengan mengangkat sosial budaya masyarakat Banyumas menjadi sebuah karya batik daerah dengan berbagai ragam seni ornamen batik seperti Sidoluhung, Jahe Puger, Cempaka Mulya, Sekarsurya, Khantil, Jahe Srimpang, Ayam Puger, Madu Bronto, Satria Busana, Lumbon (Lumbu), Sungai Serayu, Gunungan, Batu Waljinan, Kawung Jenggot, Dunia Baru, Pring Sedapur dan sebagainya.
Perkembangan batik di Banyumas kini menggunakan teknik pembuatan cap dan printing yang menghasilkan kain batik yang indah sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan sekitar, sosial budaya lokal Banyumas dan kekayaan budaya nasional.
Semoga bermanfaat.
Daerah tersebut merupakan salah satu daerah penghasil batik berciri kedaerahan setempat dalam segi pewarnaan atau motif batiknya yang dirancang sedemikian rupa sehingga menjadi motif batik khas daerah Banyumas.
Pada zaman dahulu pembuatan motif batik dibuat dengan cara digambar secara manual pada kain batik oleh para pengrajin batik yang menghabiskan waktu beberapa bulan dalam proses pembuartanya. Proses pembuatan batik dengan menggambar langsung pada kain batik disebut dengan batik tulis.
Batik pada aman dahulu hanya dikenal dengan oleh kalangan bangsawan keraton saja dan kini perkembangan batik tidak saja dipakai oleh rakyat tetapi telah kerajinan daerah ini telah dikenal diberbagai negara didunia.
Batik, khususnya di Kabupaten Banyumas terbagi menjadi dua jenis yaitu batik pengaruh dari keraton dan batik petani. Motif batik yang mendapat pengaruh dari keraton terdapat kesamaan dengan motif batik yang berasal dari keraton Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Yogyakarta.
Dari kedua keraton tersebut terdapat kesamaan motif, tetapi terdapat perbedaan yang menonjol terletak pada pewarnaan batik yang berbeda.
Batik Petani motif - motif yang mengembangkan atau menggubah dari alam benda atau flora dan fauna. Contoh motif batik Banyumas :
- motif lumbon
- jahe serimpang
- jahe lumbon
- serayon
- kopi pecah dan sebagainya
Batik yang berkembang di daerah Banyumas awalnya dibuat oleh para pengikut Pangeran Diponegoro yang mengungsi ke daerah Banyumas. Motif batik Banyumas merupakan sebuah ekspresi perancang desainer batik dengan mengangkat sosial budaya masyarakat Banyumas menjadi sebuah karya batik daerah dengan berbagai ragam seni ornamen batik seperti Sidoluhung, Jahe Puger, Cempaka Mulya, Sekarsurya, Khantil, Jahe Srimpang, Ayam Puger, Madu Bronto, Satria Busana, Lumbon (Lumbu), Sungai Serayu, Gunungan, Batu Waljinan, Kawung Jenggot, Dunia Baru, Pring Sedapur dan sebagainya.
Perkembangan batik di Banyumas kini menggunakan teknik pembuatan cap dan printing yang menghasilkan kain batik yang indah sebagai wujud kepedulian terhadap lingkungan sekitar, sosial budaya lokal Banyumas dan kekayaan budaya nasional.
Semoga bermanfaat.